TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Lokataru Foundation Haris Azhar menilai permasalahan dugaan menghina Nabi Muhammad yang menyeret artis dan komedian Andre Taulany bisa diselesaikan secara nonhukum. "Cara hukum sebaiknya nanti saja," kata Haris melalui pesan teks pada Sabtu, 4 Mei 2019.
Baca: Andre Taulany Dilaporkan ke Polisi, Dituduh Hina Nabi Muhammad
Pada Sabtu, 4 Mei 2019, Persaudaraan Alumni atau PA 212 melaporkan Andre ke polisi karena lawakannya dianggap menghina Rasulullah SAW.
Haris menjelaskan, pelapor, dalam hal ini PA 212, bisa mengambil jalan secara damai dengan menemui Andre dan berdialog. "Konteks dan keberatan diketemukan saja, biar bisa saling tahu. Bagus kalau bisa sampai memahami," ujar dia.
Sebab, Haris menilai ketegangan tidak selalu harus berujung konflik berkepanjangan. Apalagi jika pelaporan PA 212 menggunakan UU ITE yang menurut Haris sudah sangat berlebihan.
"Aturan ini (UU ITE) harus dipahami sebelum penggunaannya. Jangan selalu digunakan dan memaksakan melalui UU ITE atas ekspresi atau pernyataan yang muncul," ucap Haris.
Dugaan penghinaa yang Andre lakukan itu terekam dalam salah satu adegan saat ia tengah membawakan acara talkshow. Dalam tayangan tersebut, ucapan Andre Taulany disorot saat bintang tamu Virzha Idol menuturkan, berdasarkan kisah yang dia baca, harum badan Nabi Muhammad itu diibaratkan seperti seribu bunga. Saat itulah, Andre Taulany berkomentar. “Aromanya seribu bunga? Itu badan atau kebon?”
Sontak lawakan Andre itu menimbulkan polemik untuk sebagian orang. Perwakilan PA 212 Dedi Suhardadi menganggap celotehan Andre tidak beretika.
"Saya sebagai seorang muslim merasa sedih, marah. Coba bayangkan kalau sosok Rasulullah dan yang Rasulullah itu sama-sama kita yakini beliau itu memang punya kelebihan dari pada kita. Kalau kita mungkin badan kita bau," kata Dedi Suhardadi pada Sabtu, 4 Mei 2019. "Badan beliau itu wangi. Sesuai dengan yang kita ketahui lalu disamakan dengan kebon. Anda sebagai muslim kira-kira bagaimana pandangan anda? Wajar? Kurang ajar itu."
PA 212, kata Dedi, mendesak Andre segera meminta maaf. Tak hanya kepada umat Islam di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia. "Karena saya yakin kalau memang mereka (umat Islam) benar punya iman di dada mereka, akan terusik dengan kata-kata Andre Taulany," kata Dedi.
Baca juga: Andre Taulany Diduga Hina Ulama, Adi Hidayat: Kita Doakan
Tempo sudah berusaha menghubungi nomor yang dipajang Andre Taulany di akun Instagramnya tapi nomor itu tidak bisa dihubungi. Kiriman melalui surat elektronik pun belum ada jawaban dari Andre Taulany.