Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Soal #JusticeForAudrey, KPPAD Minta Pemberitaan Media Tak Vulgar

image-gnews
Ilustrasi tindak kekerasan. 123rf.com
Ilustrasi tindak kekerasan. 123rf.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Kalimantan Barat meminta media tak vulgar dalam memberitakan tentang kasus penganiayaan terhadap anak. Pernyataan ini disampaikan terkait dengan kabar penganiayaan siswi SMP oleh belasan siswa SMA sehingga memicu munculnya tagar #JusticeForAudrey di jagat media sosial.

Baca: Penganiayaan Siswi SMP, Petisi #JusticeForAudrey Tembus 1,8 Juta

Ketua KPPAD Kalimantan Barat Eka Nurhayati Ishak menuturkan ada salah satu media di kota Pontianak yang memberitakan penganiayaan tersebut secara vulgar. Padahal, kata Eka, baik pelaku maupun korban masih di rentang usia anak-anak.

Ia menambahkan pemberitaan tentang anak sudah diatur dalam UU No.11/2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak yang mewajibkan pemberitaan kasus anak di bawah umur, baik pelecehan maupun kekerasan, agar tidak membuka identitas mereka secara langsung dengan maksud melindungi hak-hak anak tersebut.

"Guna meluruskan permasalahan pemberitaan, apalagi kasus ini sudah viral di media sosial, kami sudah melakukan koordinasi terhadap pihak-pihak sekolah yang bersangkutan. Kami berharap kepada seluruh masyarakat untuk tidak menyudutkan atau mem-bully kepada pelaku itu," ujar Eka di Pontianak, Selasa, 9 April 2019.

Eka berujar, KPPAD Kalbar, pada Jumat, 5 April 2019 sekitar pukul 13.00 WIB, menerima aduan dari korban AU, 14 tahun, yang didampingi langsung oleh ibunya. Dalam aduan itu, korban melaporkan dirinya telah mengalami kekerasan fisik dan psikis, seperti ditendang, dipukul, diseret sampai kepalanya berbenturan dengan aspal. Korban saat ini masih menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Pontianak.

"Dari pengakuan korban, pelaku utama penganiayaan ada tiga orang, yakni berinisial NE, TP dan FZ, sedangkan sembilan orang lainnya hanya sebagai penonton," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

KPPAD Kalbar juga menyatakan akan memberikan pendampingan yang sama, baik kepada korban maupun pelaku, sebagai pendampingan trauma healingnya.

Sementara itu, Divisi Hubungan Antar Lembaga KPPAD Provinsi Kalbar Sulastri mengatakan pihak sekolah tidak terlalu dilematis dalam penyelesaian kasus itu. Musababnya, satu di antaranya sudah pada tingkat akhir masa sekolah dan dua lainnya masih duduk di kelas 10 atau kelas satu SMA.

"Tetapi akibat kasus ini viral di medsos, dua pelaku mulai di-bully oleh teman-temannya sehingga mereka menangis. Sementara pelaku satunya, karena sudah kelas tiga sehingga tidak terlalu sensitif seperti dua pelaku lainnya," katanya.

Baca juga: Berawal Tatapan Mata, Pengunjung Kafe di Bekasi Tewas Dihajar

Pihak KPPAD mengatakan mereka akan melakukan pendekatan tidak hanya pada pihak sekolah, tapi juga dari pihak keluarga dalam penyelesaian kasus ini. Hal ini dilakukan untuk mengambil jalan terbaik agar kedua pihak mendapatkan perlindungan pendidikan.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pedagang di Pasar Kambing Depok Dianiaya, Dapat 55 Jahitan di Kepala

59 menit lalu

Heri Zaenal Effendi, Pedagang Pasar Kambing di Kelurahan Cisalak, Kecamatan Sukmajaya yang menjadi korban penganiayaan OTK saat ditemui di lapaknya, Selasa, 5 November 2024. Foto: TEMPO/Ricky Juliansyah
Pedagang di Pasar Kambing Depok Dianiaya, Dapat 55 Jahitan di Kepala

Seorang pedagang di Pasar Kambing Cisalak, Depok, menjadi korban penganiayaan orang tak dikenal


Jasad Prajurit TNI Prada Josua Batal Diautopsi, Kuasa Hukum: Keluarga Korban Kecewa Berat

6 jam lalu

Foto Prada Josua Lumban Tobing semasa hidup. Josua ditemukan tewas bunuh diri di Batalyon 132/BS, namun pihak keluarga menilai ada kejanggalan dalam kematiannya. Foto: Istimewa
Jasad Prajurit TNI Prada Josua Batal Diautopsi, Kuasa Hukum: Keluarga Korban Kecewa Berat

Kuasa hukum sebut keluarga Prada Josua sudah mempersiapkan seluruh kebutuhan untuk autopsi sesuai dengan permintaan penyidik Denpom.


Rekonstruksi Kasus Penganiayaan oleh Suami di Manggarai Barat, Polisi: Ada 27 Adegan

10 jam lalu

Ilustrasi penganiayaan wanita. Shutterstock
Rekonstruksi Kasus Penganiayaan oleh Suami di Manggarai Barat, Polisi: Ada 27 Adegan

Hasil autopsi tim Forensik Polda NTT menyimpulkan penyebab kematian korban penganiayaan itu karena saluran nafas tertutup sehinggga korban tewas.


UNICEF: Lebih dari 50 Anak Palestina Tewas dalam Serangan Akhir Pekan di Gaza Utara

22 jam lalu

Warga Palestina terbaring di tempat tidur dan lantai di rumah sakit Kamal Adwan setelah pasukan Israel menarik diri dari rumah sakit, di Jabalia, di Jalur Gaza utara pada 26 Oktober 2024. REUTERS/Stringer
UNICEF: Lebih dari 50 Anak Palestina Tewas dalam Serangan Akhir Pekan di Gaza Utara

Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell mengutuk serangan mematikan Israel di Gaza dan menyerukan penyelidikan segera


Polusi Catat Rekor, Pakistan Tutup Sekolah Dasar di Lahore

1 hari lalu

Siswa mengendarai sepeda ke sekolah di tengah kabut asap tebal di Lahore, Pakistan, 24 November 2021. REUTERS/Mohsin Raza
Polusi Catat Rekor, Pakistan Tutup Sekolah Dasar di Lahore

Kota terbesar kedua di Pakistan, Lahore, akan menutup sekolah-sekolah dasar selama sepekan karena tingginya tingkat polusi


Imunisasi Polio Gelombang 3 di Gaza Terlambat karena Serangan Israel

1 hari lalu

Imunisasi Polio Gelombang 3 di Gaza Terlambat karena Serangan Israel

Fase ketiga imunisasi polio di Gaza yang seharusnya dimulai pada Sabtu, 2 November 2024, mengalami keterlambatan.


WHO dan UNICEF Kecam Serangan Israel ke Klinik Gaza selama Kampanye Vaksinasi Polio Kedua

1 hari lalu

Seorang anak Palestina divaksinasi polio saat putaran kedua kampanye vaksinasi, di tengah konflik Israel-Hamas, di Kota Gaza, 2 November 2024. Tahap ketiga kampanye vaksinasi polio tertunda di Gaza, karena serangan Israel. REUTERS/Dawoud Abu Alkas
WHO dan UNICEF Kecam Serangan Israel ke Klinik Gaza selama Kampanye Vaksinasi Polio Kedua

Pesawat tanpa awak Israel menyerang sebuah klinik di Gaza utara tempat anak-anak menerima vaksinasi polio melukai enam orang, termasuk 4 anak-anak


Ingin Melahirkan di Rumah di Usia 44, Gisele Bundchen Diminta Pertimbangkan Risiko

3 hari lalu

Gisele Bunchen. Instagram.com/@giselle
Ingin Melahirkan di Rumah di Usia 44, Gisele Bundchen Diminta Pertimbangkan Risiko

Pakar menyebut pilihan Gisele Bundchen untuk melahirkan di rumah di usia yang tak lagi muda berisiko karena bisa saja terjadi komplikasi medis.


Saran Dokter agar Anak Terhindar dari Mimpi Buruk

4 hari lalu

Ilustrasi anak tidur/mimpi buruk. Shutterstock.com
Saran Dokter agar Anak Terhindar dari Mimpi Buruk

Dokter menyebut orang tua perlu melakukan relaksasi terhadap anak sebelum tidur pada malam hari untuk menghindari mimpi buruk.


Psikolog Sebut Dampak Pilih Kasih Orang Tua pada Anak

6 hari lalu

Ilustrasi keluarga. Foto: Freepik.com/Pressfoto
Psikolog Sebut Dampak Pilih Kasih Orang Tua pada Anak

Psikolog mengatakan tindakan pilih kasih orang tua dalam jangka panjang bisa berdampak negatif terhadap perkembangan anak.