TEMPO.CO, Jakarta - Hasil sigi teranyar LSI Denny JA menemukan lima alasan kenapa elektabilitas pasangan calon Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin lebih unggul dibanding pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Dalam hasil survei LSI Denny JA yang dirilis pada Selasa, 2 April 2019, Jokowi - Ma'ruf memiliki elektabilitas 56,8-63,2 persen dan Prabowo - Sandi 36,8-43,2 persen.
Baca: Survei Indo Barometer: Tanda Kemenangan Kuat Ada di Jokowi
Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, mengatakan tampilan angka elektabilitas ini sengaja dibuat dalam bentuk range karena memperhitungkan margin of error dan asumsi golput yang terjadi secara proporsional.
"Kalkulasi ini dilakukan karena pilpres tinggal 16 hari lagi. Diperlukan proyeksi elektabilitas dengan mempertimbangkan angka margin of error survei dan asumsi golput," kata Ardian saat menyampaikan hasil surveinya di Jakarta, Selasa, 2 April 2019.
Survei LSI Denny JA ini dilakukan pada tanggal 18 - 26 Maret 2019 dengan melibatkan 1.200 responden. Survei dilaksanakan di 34 Provinsi di Indonesia dengan metode multistage random sampling.
Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan menggunakan kuesioner. Margin of error survei ini adalah 2,8 persen. Selain survei, LSI Denny JA juga melakukan riset kualitatif dengan metode FGD, analisis media, dan in-depth interview untuk memperkaya analisa survei. LSI Denny JA mengatakan survei ini dibiayai sendiri oleh mereka.
Berikut 5 alasan penyebab Jokowi - Ma'ruf lebih unggul dari Prabowo - Sandi versi LSI Denny JA:
1. Publik puas dengan kinerja inkumben
Ardian mengatakan dalam hukum besi pemilu langsung, seorang inkumben akan mudah terpilih kembali jika mayoritas masyarakat puas dengan kinerjanya selama menjabat.
"Survei LSI Denny JA menunjukan bahwa 69.5 persen, pemilih menyatakan puas dengan kinerja Jokowi sebagai presiden. Hanya 25.6 persen pemilih saja yang menyatakan tidak puas dengan kinerja Jokowi sebagai presiden," kata Ardian.
2. Program Jokowi populis, diketahui luas, dan disukai
Ardian menuturkan sejumlah program Jokowi yang dikenal luas dan disukai antara lain Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Keluarga Harapan (PKH), pembangunan infrastruktur, dana desa, dan beras sejahtera (rastra). "Program-program ini dikenal rata-rata diatas 70 persen, dan rata-rata diatas 60 persen disukai," ujar dia.
3. Pribadi Jokowi lebih disukai daripada Prabowo
"Hampir dalam semua aspek kepribadian, Jokowi dinilai publik lebih unggul dibanding Prabowo. Kepribadian tersebut diantaranya Jokowi dinilai lebih jujur, pintar, nasionalis, dan perhatian terhadap rakyat," kata Ardian.
4. Jokowi unggul telak di kantong pemilih loyal, yaitu pemilih minoritas
Ardian berujar survei LSI Denny JA menunjukan bahwa Jokowi-Maruf unggul telak di pemilih minoritas. Dukungan Jokowi-Maruf di segmen minoritas adalah 74.5 persen - 80.9 persen. "Meski pemilih minoritas ini populasinya hanya sebesar dibawah 10 persen, namun pemilih ini cenderung loyal dukungannya terhadap Jokowi-Maruf," kata dia.
5. Jokowi unggul telak di kantong pemilih besar dan penting
Menurut Ardian, kantong pemilih berpopulasi besar dan penting tersebut adalah pemilih wong cilik. Jumlah pemilih wong cilik sebesar 75 persen. Di segmen pemilih ini, Jokowi-Maruf juga unggul jauh dibanding Prabowo-Sandi.
Baca: Hasil Survei 5 Lembaga Soal Elektabilitas Jokowi dan Prabowo
"Range dukungan Jokowi-Maruf di segmen pemilih wong cilik dengan pendapatan dibawah 1 juta adalah 59.2 persen-65.6 persen. Sementara di pemilih wong cilik yang pendapatannya di antara 1-3 juta, dukungan Jokowi-Maruf sebesar 58.8 persen-65.2 persen," tutur Ardian Sopa.