INFO NASIONAL - Ruang GBHN, Gedung Nusantara V, Komplek MPR/DPR/DPD, Jakarta, dipenuhi oleh politisi Partai Golkar, mahasiswa, dan pengamat politik hari ini, Senin, 1 April 2019. Mereka berada di sana untuk menghadiri acara yang digelar oleh Fraksi Partai Golkar (FPG) di MPR. Acara yang dimulai pukul 10.00 WIB itu adalah seminar dan peluncuran buku yang bertema “Pemilu Damai, Berintegritas, dan Menyejahterakan”.
Dalam sambutan, Ketua FPG di MPR sekaligus penulis buku, Agun Gunandjar Sudarsa, mengatakan seminar ini merupakan rangkaian dari seminar-seminar yang telah dilakukan oleh partai berlambang pohon beringin itu sejak Agustus 2018. “Ini salah satu bentuk tanggung jawab FPG atas posisi politiknya terhadap masalah kebangsaan,” ujarnya.
Terkait pelaksanaan Pemilu 2019 yang tinggal menghitung hari, dia mengatakan Partai Golkar mengajak masyarakat untuk bisa memilih dan memilah kontestan mana yang mampu menghadirkan pemilu, tidak hanya damai namun juga berintegritas dan mensejahterakan. “Juga harga menghargai, saling menghormati, fair, jujur, tidak melakukan money politic dan serangan fajar. Hal demikian perlu benar-benar terjaga,” ucapnya.
Apa yang diharapkan Partai Golkar, menurut pria asal Kota Bandung, Jawa Barat, itu tak hanya seperti yang dipaparkan. Menurutnya, masyarakat juga diajak untuk memilih dan memilah calon dari kontestan mana, yang bisa memberi gagasan baru dalam masalah kebangsaan dan kedaulatan rakyat. “Memberi gambaran dan gagasan baru ini sangat penting untuk wajah Indonesia lima tahun ke depan,” ujarnya.
Dipaparkan, tantangan yang ada di masyarakat, seperti masalah lapangan pekerjaan, kemajuan teknologi informasi, dan budaya global. “Kebijakan pembangunan yang ada diharapkan tak meluluhlantakkan budaya lokal yang sebenarnya menjadi karakter bangsa,” katanya.
Untuk itu, diharapkan kontestan yang ada mampu menyodorkan solusi bagi masyarakat. Dicontohkan, bagaimana masalah yang dihadapi kaum milineal bisa diatasi. “Jadi Partai Golkar tidak hanya hadir di TPS, tetapi juga memberi jaminan lima tahun ke depan yang mensejahterakan,” ucapnya.
Bagi Agun, ini penting. Sebab, kedaulatan rakyat tidak hanya saat berada di TPS, namun lima tahun selanjutnya. Rakyat juga berhak atas kedaulatan di bidang ekonomi, pendidikan, dan kesejahteraan lainnya. Pentingnya kontestan pemilu untuk menghadirkan gagasan, sebab menjelang pemilu tahun ini masih banyak muncul caci maki, hoax, dan beragam fitnah. Dia dengan tegas mengajak kepada semua untuk menjadikan pemilu sebagai sarana menciptakan masa depan yang lebih baik.
Sekjen Partai Golkar, Lodewijk Freidrich Paulus, yang hadir mewakili Ketua Partai Golkar Airlangga Hartarto, memberi apresiasi atas apa yang dilakukan oleh FPG di MPR. “Berbagai seminar yang telah digelar mampu meningkatkan citra partai di tengah masyarakat,” ujarnya.
Dikatakan, FPG kreatif meningkatkan sumbangsih kepada masyarakat dalam menghadapi pemilu. “Partai Golkar ingin pemilu yang damai, berintegritas, dan mensejahterakan,” ucapnya.
Bagi Lodewijk, pemilu harus dilaksanakan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila untuk mewujudkan kedaulatan rakyat. “Ini harus menjadi pemahaman bersama,” ucapnya.
Menurutnya, pemilu damai sebagai modal dasar bagi keberadaan pemerintahan yang terbentuk pasca pemilu. Untuk itulah hajatan lima tahun sekali itu perlu diselenggarakan secara transparan dan akuntabel. Ada tiga faktor yang mampu membuat pemilu menjadi damai. Yaitu tingkat kecerdasan masyarakat yang memahami kondisi bangsa, kesiapan partai politik dalam mempersiapkan kader yang kredibel, dan kesiapan penyelenggara pemilu yang Luber Jurdil. (*)