TEMPO.CO, Jakarta - Debat keempat antar kandidat calon presiden yang membahas isu ideologi berlangsung cukup panas. Dalam segmen kedua tersebut, Jokowi dan Prabowo Subianto saling curhat soal banyaknya tuduhan tentang pandangan ideologi masing-masing.
Baca: Prabowo Ingin Tumbuhkan Pancasila Tanpa Indoktrinasi
Awalnya, Prabowo Subianto yang mengawali 'curhatan' bahwa dirinya kerap dituduh membela khilafah, termasuk oleh pendukung Jokowi. "Saya percaya Pak Jokowi pancasilais, nasionalis, patriotik, tapi apakah pak Jokowi mengerti pendukung bapak ada yang fitnah saya pendukung khilafah?," ujar Prabowo di lokasi debat, Hotel Shangri-La, Jakarta pada Sabtu, 30 Maret 2019.
Alih-alih membantah atau menjawab pertanyaan Prabowo, Jokowi malah ikut-ikutan curhat. "Saya juga percaya kok Pak Prabowo pancasilais, nasionalis, patriotik tapi soal tuduh-menuduh, saya juga sering dituduh," ujar Jokowi.
Salah satu tuduhan yang sering dilontarkan kepadanya, kata Jokowi, adalah Jokowi simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI). "Saya sering dituduh PKI, saya biasa saja. Jadi, yang penting kita sama-sama menjaga Pancasila," ujar Jokowi.
Orang nomor satu di Indonesia ini kemudian menyindir para politikus yang justru tidak menampilkan sikap yang pancasilais kepada masyarakat. "Kenapa para politikus kita ini, kenapa tidak memberikan contoh yang baik, saling bertoleransi, berkawan, bersahabat?" ujar Jokowi.
Debat keempat ini dibagi menjadi enam segmen dengan alokasi waktu seluruhnya 120 menit. Segmen pertama adalah pemaparan visi-misi kedua capres. Masing-masing capres diberi waktu empat menit untuk menyampaikan visi-misi mereka.
Baca: Prabowo: Saya Dituduh Dukung Khilafah, Jokowi: Saya Dituduh PKI
Saat berita ini ditulis, berlangsung segmen kedua, Jokowi dan Prabowo menjawab pertanyaan seputar tema ideologi dan pemerintahan dalam segmen ini. Pertanyaan disusun sejumlah panelis dan disampaikan oleh moderator Retno Pinasti dan Zulfikar Naghi.