TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Umum PPP Romahurmuziy mengatakan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pernah merekomendasikan Haris Hasanuddin dipilih menjadi Kepala Kantor Wilayah Kementerian Kantor Agama Provinsi Jawa Timur. Haris merupakan orang yang disangka menyuap Rommy Rp 250 juta supaya dipilih menjadi kepala kantor wilayah Kemenag Jatim.
Baca: Diperiksa KPK, Romahurmuziy Singgung Followernya yang Banyak
"Mas Rommy, percayalah dengan Haris, karena Haris ini orang yang pekerjaannya bagus," kata Rommy seusai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Jumat, 22 Maret 2019. Rommy melanjutkan, Khofifah juga menilai bila Haris dipilih maka kerja sama antara kanwil Kemenag dengan pemerintah provinsi akan lebih bagus. "Sehingga, ke depan sinergi dengan pemprov itu lebih baik," kata Rommy meniru Khofifah.
Rommy mengatakan tak cuma Khofifah yang memberikan rekomendasi kepadanya. Seorang pimpinan pondok pesantren bernama Kiai Asep Saifuddin Halim juga merekomendasikan nama Haris.
Rommy menceritakan hal itu untuk membantah dirinya melakukan jual-beli jabatan di Kemenag. Dia mengatakan hanya meneruskan aspirasi sebagai anggota DPR. Referensi dari Khofifah dan orang-orang yang berkualitas, kata Rommy, menjadi tolak ukur baginya untuk merekomendasikan seseorang.
Rommy membantah rekomendasi itu merupakan upaya intervensi. Dia menilai proses seleksi tetap ada walaupun dia memberikan rekomendasi. "Proses seleksinya tetap mengikuti koridor," kata dia.
Baca: Sempat Mengeluh Sakit, KPK akan Periksa Romahurmuziy Hari Ini
Dalam perkara ini, KPK menyangka Romy menerima suap Rp 300 juta dari Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jawa Timur, Haris Hasanuddin dan Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik, Muhammad Muafaq Wirahadi untuk mempengaruhi hasil seleksi jabatan pimpinan tinggi di Kementerian Agama. Haris dan Muafaq ditetapkan sebagai tersangka pemberi suap.