TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni membantah partainya sengaja ingin mengambil basis pemilih Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) lewat sindiran Ketua Umum PSI Grace Natalie.
Baca: Pesan Politikus NasDem ke PSI: Jangan Gelapkan Rumah Orang Lain
"Ini ekspresi politik ideologis saja. Silakan saja rakyat memilih partai yang mereka suka. Asal mereka tahu ideologi partai tersebut dan apa yang mereka perjuangkan," ujar Raja Juli saat dihubungi pada Rabu, 13 Maret 2019.
Grace menyindir PDIP dan Golkar di hadapan ribuan kader PSI di acara Festival 11 PSI di Medan, Senin lalu. Grace menyayangkan sikap PDIP dan Golkar yang terlibat aktif dalam pengesahan 443 Perda Syariah di Indonesia. "Bagaimana mungkin disebut partai nasionalis, kalau diam-diam menjadi pendukung terbesar Perda Syariah?" ujar Grace ketika itu.
Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno mengatakan pernyataan Grace Natalie ngawur dan menuding pernyataan Grace semata-mata karena sedang membangun persepsi sebagai partai yang paling pancasilais dan nasionalis. Hendrawan menilai, PSI tengah berupaya menarik basis pemilih PDIP yang moderat agar bisa lolos ambang batas parlemen.
Baca: Serangan PSI ke Partai Nasionalis Menuai Kritik Balik
"Segmen PDIP yang gemuk berusaha ditangguk. Namun, mereka masih dipersepsi sebagai partai elitis, nasionalis gedongan dan anak-anak muda dengan urban life-style dan segala atributnya," ujar Hendrawan saat dihubungi, kemarin.
Raja Juli Antoni mengatakan, PSI terbuka dengan berbagai asumsi tersebut. Namun, dia berharap sebulan terakhir ada ruang debat dan diskusi terbuka antar-partai sehingga rakyat tidak membeli kucing dalam karung.