TEMPO.CO, Banjar - Presiden Joko Widodo atau Jokowi buka suara terkait isu yang menyebut pemerintah bakal melarang azan dan melegalkan perkawinan sejenis. Menurut Jokowi, dua hal itu merupakan kabar bohong alias hoaks.
Baca: Di Munas Ulama NU, Jokowi Didoakan Jadi Presiden Lagi
Jokowi menuturkan jelang pemilihan presiden 2019 banyak hoaks yang beredar. Hal ini ia sampaikan saat membuka Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar, Kota Banjar, Jawa Barat.
"Misal, pemerintah akan melarang azan, logikanya masuk atau gak masuk? Tapi survei kita 9 juta masyarakat percaya," ucap Jokowi di lokasi, Rabu, 27 Februari 2019.
Jokowi meminta agar NU membantu pemerintah untuk menanggulangi penyebaran hoaks ini. Ia menilai peredaran hoaks saat ini sudah dari rumah ke rumah.
"Kalau yang disampaikan ajakan kebaikan silakan gak apa-apa, tapi kalau yang disampaikan adalah hal-hal yang meresahkan, mengkhawatirkan masyarakat harus dicegah, kita harus berani merespons ini," katanya.
Ia bercerita telah membahas hoaks larangan azan tersebut dengan pendampingnya di pilpres 2019, Ma'ruf Amin. "Saya sudah bisik-bisik dengan Kiai Ma'ruf, bagaimana cara mencegah ini," tuturnya.
Isu lain yang Jokowi singgung adalah kabar pelegalan perkawinan sejenis. "Pemerintah akan legalkan perkawinan sejenis, apa lagi ini," ucapnya.
Baca: Pakai Serban, Jokowi Hadiri Pembukaan Munas-Konbes NU
"Kalau hal ini tidak direspons dan kita diam, masyarakat akan termakan, sekali lagi survei kita menunjukkan 9 juta masyarakat percaya," kata Jokowi.