TEMPO.CO, Jakarta-Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara mengenai sejumlah pernyataan "keras" yang ia lontarkan terhadap kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam beberapa hari terakhir ini. "Masak saya diam terus? Saya suruh diam terus? Saya suruh sabar terus? Ya tidak dong," kata Jokowi sambil berlalu meninggalkan wartawan di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Ahad, 3 Februari 2019.
Jokowi menyangkal dirinya mulai menyerang kubu lawan. Dia menyatakan hanya menyampaikan kenyataan. "Sekali-sekali dong," ujar dia.
Baca: Jokowi: Nunjuk Orang Antek Asing, Dia Sendiri Antek Asing
Saat melakukan kunjungan kerja ke Jawa Tengah dan Jawa Timur, Jokowi menanggapi beberapa pernyataan kontroversial yang diucapkan Prabowo. Salah satu yang ia singgung berkaitan dengan pernyataan Prabowo Subianto dalam acara Konferensi Nasional Partai Gerindra di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Senin, 17 Desember 2018.
Saat itu Prabowo mengutip novel yang menyebut Indonesia bisa punah. "Karena itu kita tidak bisa kalah. Kita tidak boleh kalah. Kalau kita kalah, negara ini bisa punah," katanya.
Jokowi meminta pihak yang menyebut Indonesia akan bubar dan punah tidak mengajak rakyat Indonesia. "Masak ada yang bilang Indonesia bubar, Indonesia punah. Ya bubar sendiri saja, punah sendiri saja. Tapi jangan ajak-ajak kita rakyat Indonesia," katanya saat menghadiri silaturahmi paguyuban pengusaha Jawa Tengah di Semarang Town Square, Sabtu, 2 Februari 2019.
Simak: Sri Mulyani Disebut Pencetak Utang, Jokowi: Belum Ngerti Ekonomi
Jokowi juga meminta semburan hoaks atau berita bohong dan propaganda Rusia dalam berpolitik dihentikan. Propaganda Rusia yang dimaksud adalah teknik firehose of falsehood atau selang pemadam kebakaran atas kekeliruan yang dimunculkan oleh lembaga konsultasi politik Amerika Serikat Rand Corporation pada 2016.
"Cara-cara politik seperti ini harus diakhiri, menyampaikan semburan dusta, semburan fitnah, semburan hoaks, teori propaganda Rusia yang kalau nanti tidak benar, lalu minta maaf. Akan tetapi, besoknya keluar lagi pernyataan seperti itu, lalu minta maaf lagi," kata Jokowi di Kantor Redaksi Jawa Pos, Graha Pena, Surabaya, Sabtu, 2 Februari 2019.