Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Emil Salim: Indonesia Hilang pada 2045 karena Perubahan Iklim

image-gnews
Emil Salim berbicara pada seminar yang diadakan Jaringan Ahli Perubahan Iklim Indonesia (APIK) di Jakarta,19 Desember 2018.
Emil Salim berbicara pada seminar yang diadakan Jaringan Ahli Perubahan Iklim Indonesia (APIK) di Jakarta,19 Desember 2018.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Lingkungan Hidup Emil Salim memprediksi Indonesia akan hilang atau tenggelam pada tahun 2045 jika saat ini tidak serius menangani perubahan iklim.

“Kalau kita tidak sungguh-sungguh mengubah pola dan cara pembangunan yang saat ini berjalan business as usual, maka pada tahun 2045 Indonesia akan tenggelam, akan hilang. Sebaliknya, jika serius mengubahnya, Indonesia akan jaya,” kata Emil, pensiunan Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Baca juga: Kritik Proyek Kereta Cepat, Emil Salim: di Mana Prioritasnya?

Pernyataan Emil Salim itu disampaikan pada konferensi internasional bertajuk Climate Finance and Policy for Paris Agreement yang diadakan Jaringan Ahli Perubahan Iklim Indonesia (APIK) di Jakarta,19 Desember 2018. 

Emil Salim mengutip laporan  Badan PBB Panel Internasional tentang Perubahan Iklim (IPCC) yang dirilis 8 Oktober 2018 yang menggambarkan skenario kondisi Bumi jika suhu naik 1,5 derajat Celcius (1,5 ºC) dan 2 derajat Celcius (2 ºC).

Perbedaan setengah derajat Celcius itu berpotensi mencegah ratusan juta orang dari kemiskinan. Pada pemanasan global 1,5 C, kawasan es abadi Arktik setiap 100 tahun akan mengalami musim panas sehingga semua es dapat meleleh. Pada pemanasan 2 ºC, resiko itu meningkat menjadi satu kali setiap sepuluh tahun.

Di bawah skenario 2 ºC, kenaikan permukaan laut diperkirakan 10 cm lebih tinggi daripada di bawah skenario 1,5 ºC. Perubahan iklim yang disebabkan manusia telah mengakibatkan pemanasan global sekitar 1 derajat Celcius. IPCC menekankan bahwa konsekuensi pemanasan global itu terlihat khususnya dalam bentuk cuaca ekstrem.

Warga berbuka puasa di dalam rumahnya yang terendam rob di Desa Gemulak, Sayung, Demak, Jawa Tengah, 24 Mei 2018. Berdasarkan data BMKG, kenaikan air laut pasang di Pantai Utara Jateng terutama di wilayah pesisir Tegal, Pekalongan, Semarang, dan Demak hingga Juni 2018 mendatang mencapai 100 cm-125 cm. ANTARA FOTO/Aji Styawan

Emil Salim menjelaskan negara-negara kepulauan seperti Indonesia, Filipina, Maladewa dan negara-negara kecil di Samudra Pasifik menjadi korban terbesar dan menderita paling parah dari perubahan iklim.

Apalagi Indonesia letaknya dekat dengan Kutub Selatan.  Jika es di kutub mencair, permukaan air laut meningkat sehingga sungai-sungai menjadi tertutup.  Banjir rob menenggelamkan jutaan penduduk yang tinggal di pesisir Indonesia, kata Emil, seperti di Jakarta, Semarang, dan kota besar serta kecil lainnya.

“Pada peringatan 100 tahun Kemerdekaan Indonesia, kita akan tenggelam jika tidak mengubah pola pembangunan sejak sekarang,” ujar Emil Salim.

Sejak sepuluh tahun terakhir ini banjir rob selalu melanda beberapa kelurahan di Jakarta Utara, pesisir Semarang, Pekalongan dan Demak.  Dukuh Rejosari dan Tambaksari di Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak  tenggelam oleh air laut dan tidak bisa dihuni lagi.  

Baca juga: Banjir Rob Menggenangi 15 Kelurahan di Pekalongan

Apa yang disampaikan Emil Salim diucapkan juga oleh mantan Wakil Presiden Amerika Serikat, Al Gore , di Paviliun Indonesia di sela-sela  Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim 2018 (COP24) di Katowice, Polandia, 14 Desember 2018.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Akibat pemanasan global, 95% es di Arktik mencair, imbasnya permukaan air laut naik, ribuan pulau di Indonesia termasuk Jakarta terancam tenggelam, bersama dengan New York, Mumbai, Bangladesh, bahkan Miami," kata Gore, penerima Nobel Perdamaian tahun 2007.

Gore menjelaskan manusia memiliki political will (keinginan politik) untuk mengubah krisis iklim yang terjadi saat ini. Dia mendesak adanya percepatan perbaikan lingkungan di tengah naiknya suhu permukaan Bumi satu derajat Celcius.

Menurut Emil Salim untuk mencegah Indonesia hilang dan tenggelam pada 2045 maka harus mengubah pola dan praktek pembangunan sejak saat ini.  “Kita harus bela rakyat kita dan kerja mati-matian,” ujarnya penuh semangat.

Emil Salim menilai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 yang disusun Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah mengubah pola  pembangunan.  

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brojonegoro memang mengatakan hal ini akan menjadi RPJMN pertama yang mengusung pembangunan rendah karbon (low carbon development/LCD) sepanjang sejarah Indonesia.

Ini bagian dari rencana pembangunan lima tahun ke jalan jangka panjang untuk mencapai Indonesia sejahtera pada  2045.  Indonesia juga berkomitmen untuk meraih tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG) 2030, termasuk mengurangi emisi gas green rumah sebagai tujuan SDG yang ke-13.

Jalan kejayaan dan pelestarian Indonesia, kata Emil Salim, akan  terbuka dengan cara mengubah pola dan cara pembangunanan.

Emil Salim menjelaskan tantangan yang dihadapi adalah bagaimana mendamaikan ekonomi yang riil atau nyata dengan ekonomi yang ideal dari pembangunan berkelanjutan.

“Riil ekonomi masih melihat batu bara dan kelapa sawit sangat  menguntungkan. Tidak memasukan biaya lingkuingan. Kalau cost lingkungannya hancur tak jadi soal karena tidak dipikul oleh pengusaha tersebut,” ujar Emil Salim.

Simak juga: Air Pasang, Banjir Rob Rendam Kampung Nelayan di Penjaringan

.Warga melintasi banjir rob yang melanda kawasan Muara Baru di Penjaringan, Jakarta, 5 Desember 2017. TEMPO/Subekti

Menurut dia, jika Indonesia tidak ingin tenggelam atau hilang pada 2045 maka penggunaan batu bara untuk sumber energi harus dihentikan sejak sekarang. “Kita beralih ke energi terbarukan.”

Selain itu, perkebunan sawit di lahan gambut harus dicabut dan lahannya harus direstorasi. “Bapak-bapak yang pro sawit  boleh saja menanam, tapi jangan di tanah gambut. Kalau tetap memaksa, berarti mengingkari garis kebijakan  RPJMN yang  2020-2024 yang mengusung pembangunan rendah karbon,” ujar Emil Salim.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Guru Besar UGM Beri Saran Prabowo Soal Target Swasembada Pangan

11 jam lalu

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato dalam Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2024. Prabowo mengatakan Indonesia harus bisa memproduksi kebutuhan pangannya sendiri atau swasembada pangan saat menyampaikan pidato perdananya. TEMPO/M Taufan Rengganis
Guru Besar UGM Beri Saran Prabowo Soal Target Swasembada Pangan

Prabowo menargetkan pencapaian swasembada pangan dalam kurun waktu tiga sampai empat tahun mendatang, begini kata Guru Besar UGM.


Akibat Perubahan Iklim, Ukuran Kupu-kupu di Yunani Mengecil

3 hari lalu

Kupu-kupu menghisap nektar dari bunga di Taman Zoologi Attica, dekat Athena, Yunani, 16 Oktober 2024. REUTERS/Stelios Misinas
Akibat Perubahan Iklim, Ukuran Kupu-kupu di Yunani Mengecil

Peningkatan suhu global menyebabkan penurunan ukuran tubuh kupu-kupu.


Cerita Tim Pelajar MAN IC Serpong yang Sabet 4 Medali dalam Olimpiade Iklim dan Lingkungan di Rusia

5 hari lalu

MAN Insan Cendekia Serpong. Dok. Kemendag
Cerita Tim Pelajar MAN IC Serpong yang Sabet 4 Medali dalam Olimpiade Iklim dan Lingkungan di Rusia

MAN IC Serpong berhasil meraih empat medali dalam ajang International Olympiad on Climate and Environmental Issues (IOCE) yang digelar pada 20-24 Oktober 2024 di Rusia.


Dorong Transisi Energi, Uni Eropa Dukung Smart City di IKN

5 hari lalu

Duta Besar Uni Eropa (UE) untuk ASEAN, Sujiro Seam, meluncurkan EU-ASEAN Green Diplomacy Weeks 2024 di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta pada Ahad, 27 Oktober 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Dorong Transisi Energi, Uni Eropa Dukung Smart City di IKN

Uni Eropa mendukung Smart City di IKN.


Uni Eropa Gelar Pekan Diplomasi Hijau di GBK

6 hari lalu

Duta Besar Uni Eropa (UE) untuk ASEAN, Sujiro Seam, meluncurkan EU-ASEAN Green Diplomacy Weeks 2024 di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta pada Ahad, 27 Oktober 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Uni Eropa Gelar Pekan Diplomasi Hijau di GBK

Uni Eropa menggelar Pekan Diplomasi Hijau di GBK.


Leonardo DiCaprio Pilih Kamala Harris, Serukan Perubahan Iklim dan Kritik Donald Trump

7 hari lalu

Red Granite diduga menggunakan US dolar 100 juta yang menurut jaksa telah dialihkan dari dana perusahaan Malaysia 1MDB. Dana itu untuk membiayai film Leonardo DiCaprio The Wolf of Wall Street pada 2013. REUTERS
Leonardo DiCaprio Pilih Kamala Harris, Serukan Perubahan Iklim dan Kritik Donald Trump

Leonardo DiCaprio mendukung Kamala Harris menjadi Presiden Amerika Serikat dan mengkritik Donald Trump.


Prakiraan Cuaca BMKG: Siklon Tropis Trami Picu Gelombang Tinggi dan Hujan di Beberapa Wilayah, Waspada Banjir Rob

10 hari lalu

Siklon Tropis Trami (BMKG)
Prakiraan Cuaca BMKG: Siklon Tropis Trami Picu Gelombang Tinggi dan Hujan di Beberapa Wilayah, Waspada Banjir Rob

Kecepatan angin maksimum Siklon Tropis Trami dalam 24 jam ke depan diperkirakan meningkat menjadi kategori 2.


KLHK Dipecah Menjadi Dua Kementerian, Siti Nurbaya: Untuk Hadapi Perubahan Iklim

11 hari lalu

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar mendeklarasikan Taman Nasional Mamberamo sebagai taman nasional ke-57, Selasa, 15 Oktober 2024. Sumber: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
KLHK Dipecah Menjadi Dua Kementerian, Siti Nurbaya: Untuk Hadapi Perubahan Iklim

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dipecah menjadi dua kementerian. Siti Nurbaya mengatakan untuk hadapi perubahan iklim.


PBB Gelar 3 COP Sekaligus Tahun Ini: Biodiversitas, Perubahan Iklim, Daratan

11 hari lalu

Konferensi Keanekaragaman Hayati PBB (COP16) ke-16 di Cali, Kolombia. UNODC.org
PBB Gelar 3 COP Sekaligus Tahun Ini: Biodiversitas, Perubahan Iklim, Daratan

Berikut penjelasan apa saja ketiga COP itu serta kapan-di mana-apa yang dibahas.


Studi Terbaru di Amerika: Nilai Manfaat Kesehatan dari Kendaraan Listrik Bisa Sampai Ribuan Triliun Rupiah

14 hari lalu

Sebuah kendaraan listrik sedang mengisi daya di SPKLU Gambir, Jakarta, 19 Juli 2022. TEMPO/Wawan Priyanto
Studi Terbaru di Amerika: Nilai Manfaat Kesehatan dari Kendaraan Listrik Bisa Sampai Ribuan Triliun Rupiah

Penelitian terbaru ini bertujuan untuk memperhitungkan manfaat non-iklim dari adopsi kendaraan listrik. Untuk iklim, adopsi EV saja tak cukup.