TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo kembali bertemu dengan Nyak Sandang, penyumbang harta untuk pembelian pesawat pertama Indonesia RI-001 Seulawah. Mereka bertatap muka di ruang tunggu utama Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda, Aceh pada Jumat sore, 14 Desember 2018.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan pertemuan itu berbeda dari yang pertama di Istana Merdeka Jakarta pada Rabu, 21 Maret lalu. "Nyak Sandang sudah dapat melihat wajah Presiden," kata dia seperti dilansir keterangan tertulis, Sabtu, 15 Desember 2018.
Baca: Berkunjung ke Aceh, Jokowi Bertemu Lagi dengan Nyak Sandang
Sebelumnya, kondisi mata Nyak Sandang tak memungkinkan untuk melihat jelas kepala negara. Jokowi pun meminta Tim Dokter Kepresidenan untuk memeriksa mata Nyak Sandang.
Pada 28 Maret 2018, Nyak Sandang menjalani operasi katarak di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta. Sejak saat itu, menurut Bey, penglihatannya berangsur pulih.
Nyak Sandang menyatakan dia bisa melakukan sejumlah aktivitas dengan kondisi matanya saat ini. Salah satunya, dia sudah dapat mengaji kembali.
Baca: Sukses Operasi Katarak, Nyak Sandang Ingin Melihat Wajah Jokowi
Anak Nyak Sandang, Khaidar, mengatakan ayahnya bahkan meminta langsung bertemu Jokowi setelah mendengar kabar mengenai kedatangan presiden ke Aceh. “Hari ini mau lihat Bapak Jokowi langsung,” kata Nyak Sandang sambil menepuk-nepuk punggung Presiden Jokowi.
Dalam pertemuan di Aceh dengan Jokowi, Nyak Sandang juga bercerita bahwa di kampungnya ada sebidang tanah yang akan dibangun masjid. Sayangnya, pembangunan rumah ibadah itu terbengkalai dan hanya tersisa tiang-tiang bangunan.
Khaidar menjelaskan tak ada masjid di kampung itu. "Adanya menasah (musala)," katanya.
Baca: Nyak Sandang Jual 10 Gram Emas Demi Sumbang Pesawat Pertama RI
Jokowi kemudian meminta agar kondisi di kampung tersebut dicek. "Nanti suruh orang cek pembangunan masjid seperti apa," kata dia kepada asisten ajudannya.
Nyak Sandang juga mengutarakan keinginannya untuk naik haji. Melihat panjangnya antrian jemaah dan mengingat kondisi kesehatan Nyak Sandang, Jokowi menawarkan untuk beribadah umrah. Dia pun kembali memanggil asisten ajudannya untuk mencatat hal tersebut. "Terima kasih Pak," kata Nyak Sandang.