TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi batal menghadiri undangan konser Judas Priest yang diadakan di Ecopark Ancol, Jakarta, Jumat malam, 8 Desember 2018. Menurut Rajawali Indonesia Communication selaku pihak promotor konser Judas Priest, Jokowi batal hadir karena alasan adanya insiden penembakan di Papua.
Baca juga: Presiden Jokowi Dapat Undangan Khusus dari Judas Priest
"Tadinya udah mau datang, tapi beliau tahu kondisi di Papua jadi beliau empati. Ini kan soal hobi, jadi beliau mengalah karena kondisi sebagai seorang Presiden," kata CEO Rajawali Indonesia Communication, Anas Syahrul Alimi dalam jumpa pers usai konser Judas Priest.
Pada Ahad, 2 Desember 2018 pekerja pembangunan jembatan di Nduga, Papua dibunuh oleh kelompok bersenjata pimpinan Egianus Kogoya. Menurut Kepala Polri Jenderal Tito karnavian jumlah korban tewas akibat pembunuhan itu sebanyak 20 orang termasuk seorang diantaranya anggota TNI.
Pihak promotor mengatakan sudah membicarakan batalnya Jokowi menyaksikan konser kepada para personel Judas Priest. Mereka pun memaklumi kondisi yang dialami oleh Jokowi.
Baca juga: Soal Penembakan di Papua, Polri: Negara Tak Boleh Kalah
"Tadinya mau kesini tapi ada beberapa pertimbangan seperti kejadian di Papua dan kami sudah komunikasi dengan Judas Priest dan mereka sangat wajar," ujar Anas.
Judas Priest untuk pertama kalinya menggelar konser di Indonesia sejak band heavy metal ini dibentuk pada 1969. Dalam konser yang dihadiri ribuan metalhead ini, Judas Priest membawakan 19 lagu. Diantaranya "Firepower", "Painkiller", hingga "Metal Gods"