TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto membantah adanya politik sandera terkait dukung-mendukung pasangan calon di pemilihan presiden 2019. Hal tersebut disampaikan Hasto menanggapi pernyataan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang mengaku kerap didatangi elite yang bergelar dan memiliki jabatan, tetapi takut menyatakan dukungan secara terbuka lantaran diancam dan ditekan oleh pihak lain.
Baca: Prabowo: Ada Elite Dukung Saya Diam-diam Karena Takut Diancam
Menurut Hasto, rezim pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak pernah mengancam siapa pun. "Sebutkan saja, siapa yang mengancam karena Pak Jokowi tidak punya tradisi seperti itu tidak punya tradisi kekerasan masa lalu," ujar Hasto Kristiyanto di Jakarta pada Kamis malam, 22 November 2018.
Hasto mengatakan, jika Prabowo tak bisa menyebutkan siapa pihak yang dimaksud, maka pernyataannya tersebut hanyalah upaya untuk melakukan agitasi. "Selama ini kita lihat kepemimpinan Pak Jokowi justru kepemimpinan yang menunjukkan welas asih dan rasa cinta kepada rakyat, tidak pernah ada tindakan kekerasan dan ancam-mengancam," ujar Hasto Kristiyanto.
Prabowo menyatakan banyak yang mendukungnya diam-diam lantaran mendapat ancaman rezim berkuasa, saat berpidato di acara pembekalan relawan di Istora Senayan, Jakarta, Kamis, 22 November 2018.
Baca juga: Jaringan Kiai Santri Nasional Tapal Kuda Dukung Jokowi - Ma'ruf
Prabowo tak merinci siapa saja atau memberi petunjuk siapa para elite yang mendatanginya. Dia juga tak menjelaskan siapa pihak yang mengancam dan menekan itu. Dia hanya mengatakan para elite itu lantas bilang bahwa akan tetap mendukungnya dengan diam-diam. "Kami akan dukung Pak Prabowo dari belakang," kata Prabowo bercerita.
Prabowo lantas memuji para relawan pendukungnya. Menurut dia, para relawan adalah orang-orang yang tak takut diancam. Dia pun mengucapkan terima kasih kepada Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga Rachmawaty Soekarnoputri yang telah mengumpulkan para relawan.