Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wagub Bali Temukan Toko Cina Pakai Stempel Lambang Garuda

Reporter

image-gnews
Sejumlah warga memadati jalan saat Parade Ogoh-ogoh Kuta berlangsung di Jl. Legian, Kuta, Bali (30/3). TEMPO/Dhemas Reviyanto
Sejumlah warga memadati jalan saat Parade Ogoh-ogoh Kuta berlangsung di Jl. Legian, Kuta, Bali (30/3). TEMPO/Dhemas Reviyanto
Iklan

TEMPO.CO, Denpasar - Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menemukan stempel menyerupai lambang negara burung garuda saat melakukan sidak ke 4 toko jaringan milik orang Cina di Jalan By Pass Ngurah Rai, Denpasar pada Kamis, 18 Oktober 2018.

“Kita coba tadi melihat di 4 toko, tapi kita masuk di 3 toko karena satunya kayaknya sudah dipersiapkan semua. Ada beberapa hal yang kita lihat bahwa betul ada toko yang menjual latex, silk (sutera) dan Kristal,” kata Cok Ace, sapaan Tjokorda di Kantor Gubernur Bali usai melakukan sidak seperti dikutip dari Balipost.com.

Baca: Sebagian Delegasi IMF - World Bank Mulai Berwisata ke Labuan Bajo

Sidak tersebut dilakukan setelah muncul keresahan produk Bali yang dijual murah. Barang hasil produksi Cina dijual seolah produk Indonesia. Hal tersebut menjadi kekhawatiran bagi kalangan pelaku bisnis pariwisata dan pemerintah.

Saat sidak, Cok Ace, sapaan Tjokorda sempat dihalang-halangi masuk oleh petugas keamanan toko. Ketika berhasil menerobos, toko-toko itu ternyata tidak ada yang menjual produk khas Bali.

Cok Ace merasa agak aneh saat melihat satu dari empat toko itu menjual latex di Bali. Apalagi, barang-barang latex seperti kasur dan bantal yang semuanya dari Cina itu dijual kepada wisatawan Cina.

“Alurnya pun, mereka wisatawan dimasukkan dalam satu ruangan dulu, dikasih penjelasan. Kemudian mencoba latexnya. Saya pikir tadi mau spa tidur-tiduran di latexnya itu,” kata Cok Ace.

Baca: Kawasan Nusa Dua Bali jadi Contoh Pengembangan Wisata Terpadu

Di toko kedua yang menjual sutera, kata Cok Ace, menerapkan pola yang sama. Ada ruangan yang disediakan sebagai tempat untuk melakukan presentasi kepada wisatawan. Kemudian, ada foto Presiden RI Joko Widodo, Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono dan tokoh lain yang dipasang tengah mengenakan baju batik. “Saya yakin itu batik Indonesia. Tapi di sampingnya justru yang dijual bukan dari Indonesia," kata dia.

Cok Ace mengaku khawatir foto presiden yang mengenakan batik menjadi bahan promosi. "Seolah-olah disejajarkan, yang dipakai presiden RI, ini lho barangnya. Kalau saya sepintas, wisatawan melihat seolah-olah begitu jadinya,” kata dia yang juga Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali ini.

Selain itu, Cok Ace menemukan toko yang menjual obat-obatan. Rasa curiga muncul saat penjaga toko langsung menggulung dan membungkus barang dagangan ketika dirinya bersama rombongan datang. "Kalau memang tidak ada persoalan, mestinya tidak perlu ada aksi seperti itu," ujarnya.

Di toko ke-4, Cok Ace dan rombongan menemukan hal serupa. "Mungkin kita agak terlambat sedikit, mereka tahu kita datang. Agak megrudugan larinya. Hanya (berhasil) menangkap satu (penjaga toko),” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Kunjungan 200 Delegasi IMF-World Bank di Pura Taman Ayun Mengwi

Di semua toko, Cok Ace menyebut para pekerja merupakan tenaga kerja Cina. Pihaknya memaklumi jika mereka menjadi tim ahli di sana. Namun ia menduga mereka menggunakan visa wisatawan untuk bekerja.

Kemudian berkaitan dengan transaksi, para penjaga toko sempat mengaku transaksi dilakukan dalam rupiah. Tapi pihaknya sempat melihat transaksi dilakukan memakai aplikasi WeChat. Unsur pemaksaan juga tampak dalam pola belanja di toko-toko tersebut.

Setidaknya ada 10 toko jaringan Cina, termasuk 4 toko yang disidaknya bersama Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali, Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Bali, dan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali.

Yang paling mengecewakan bagi Cok Ace adalah penggunaan stempel berlambang burung garuda. “Dia pakai stempel Garuda untuk menguatkan di invoice-nya bahwa ini jaminan Indonesia. Seolah-olah kalau saya menjadi wisatawan, dengan stempel Garuda ini menguatkan bahwa ini jaminan Indonesia,” ujarnya.

Cok Ace mengaku akan membicarakan lagi masalah ini bersama pihak terkait dengan lebih detail untuk tindakan selanjutnya. "Tentu ada ancaman pidana bila memang ada pelanggaran ijin kerja, imigrasi, atau barang dagangan," kata dia.

Ketua Divisi Bali Liang (Pangsa Pasar Mandarin) Asita Bali, Elsye Deliana mengungkap bahwa Bali dijual murah di Cina sejak 2-3 tahun terakhir. Diduga ada permainan mafia yang sangat merugikan Bali.

Data setahun terakhir, Bali hanya “dijual” seharga 999 renminbi atau sekitar Rp 2 juta. Harga miring tersebut sudah termasuk tiket pesawat pergi-pulang, makan dan menginap di hotel selama 5 hari 4 malam.

Belakangan, harga itu bahkan sudah turun menjadi 777 renminbi atau sekitar Rp 1,5 juta. Lalu turun lagi menjadi 499 renminbi atau sekitar Rp 1 juta dan yang teranyar 299 renminbi atau sekitar Rp 600 ribu. Wisatawan Cina hanya satu hari saja diajak berkunjung ke objek wisata selama di Bali.

Selebihnya, mereka diajak keluar masuk artshop milik pengusaha Cina pula. Artshop-artshop milik pengusaha Cina itu justru tidak menjual barang-barang kerajinan khas Bali. Tapi malah menjajakan barang-barang berbahan latex seperti kasur, sofa, dan bantal. Toko-toko inilah yang disebut mensubsidi wisatawan Tiongkok sehingga mendapat harga murah untuk datang ke Bali.

TERAS.ID

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

2 jam lalu

Kejati Bali tangkap tangan Bandesa Adat karena melakukan pemerasan, Kamis 2 Mei 2024. FOTO: dokumen  Puspenkum Kejati Bali.
Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.


Vila di Bali Ini Dibangun dari Pesawat Boeing 737 Bekas, Harga Sewa Mulai dari Rp49,5 Juta per Malam

5 jam lalu

Private Jet Villa yang dibuat dari pesawat Boeing 737 bekas di Uluwatu, Bali (privatejetvilla.com)
Vila di Bali Ini Dibangun dari Pesawat Boeing 737 Bekas, Harga Sewa Mulai dari Rp49,5 Juta per Malam

Vila di Bali ini unik, memiliki kolam renang tanpa batas, koki pribadi, dan pengalaman yang hanya bisa didapat di pesawat, seperti teras di sayapnya.


Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

18 jam lalu

Weekend ini bisa agendakan untuk melancong ke Wisata Karang Boma Cliff. Tempat ini cocok bagi para sunset seekers atau pencari matahari terbenam. Foto: Tripadvisor
Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

Weekend ini bisa agendakan untuk melancong ke Wisata Karang Boma Cliff. Tempat ini cocok bagi para sunset seekers atau pencari matahari terbenam.


Bendesa Adat Peras Pengusaha yang Mau Investasi Kejati Bali: Baru Pertama Kali Terungkap

20 jam lalu

Kejati Bali Tanglap Bendesa Adat Berawa yang Diduga Peras Investor
Bendesa Adat Peras Pengusaha yang Mau Investasi Kejati Bali: Baru Pertama Kali Terungkap

Kejaksaan Tinggi Bali melakulan operasi tangkap tangan terhadap Bendesa Adat yang diduga memeras seorang pengusaha.


Delegasi World Water Forum akan Diajak Wisata Melukat dan Meninjau Museum di Bali

1 hari lalu

Wisatawan mancanegara melakukan ritual melukat atau pembersihan diri di Pura Tirta Empul, Tampaksiring, Gianyar, Bali, Rabu, 24 April 2024. Ritual tersebut direncanakan masuk dalam agenda World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali yang akan diselenggarakan pada 18-25 Mei 2024 mendatang. ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
Delegasi World Water Forum akan Diajak Wisata Melukat dan Meninjau Museum di Bali

Bali menyiapkan tiga tempat penglukatan di Bali, salah satunya Pura Tirta Empul di Tampaksiring, untuk delegasi World Water Forum.


Jadi Tuan Rumah Agenda World Water Forum, Bali akan Gelar Upacara Segara Kerthi

1 hari lalu

Pengunjung bersantai di salah satu pantai di Nusa Dua, Bali, pada libur Lebaran 2024 (Dok. ITDC)
Jadi Tuan Rumah Agenda World Water Forum, Bali akan Gelar Upacara Segara Kerthi

Segara Kerthi merupakan kearifan lokal memuliakan air di Bali, akan ditunjukkan kepada dunia, khususnya kepada delegasi WWF.


Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

1 hari lalu

Ilustrasi petugas Bea Cukai. Instagram/Beacukairi
Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.


Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

1 hari lalu

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Republik Indonesia, Ketut Sumedana (kiri) bersama Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung Republik Indonesia, Kuntadi memberikan keterangan pers soal penetapan tersangka kasus jual beli emas Antam 1,1 triliun, Budi Said di Kejaksaan Agung Republik Indonesia, Jakarta, Kamis, 18 Januari 2024. Kejaksaan Agung menetapkan crazy rich Surabaya Budi Said sebagai tersangka kasus permufakatan jahat pembelian emas Antam. Budi Said diduga bekerja sama dengan pegawai Antam Butik 1 Surabaya untuk membeli emas logam mulia dengan harga lebih murah. Akibatnya, PT Antam ditaksir merugi hingga Rp 1,1 triliun. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.


Delegasi World Water Forum Akan Ditunjukkan Ritual Cara Bali Memuliakan Air

1 hari lalu

Wisatawan mancanegara melakukan ritual melukat atau pembersihan diri di Pura Tirta Empul, Tampaksiring, Gianyar, Bali, Rabu, 24 April 2024. Ritual tersebut direncanakan masuk dalam agenda World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali yang akan diselenggarakan pada 18-25 Mei 2024 mendatang. ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
Delegasi World Water Forum Akan Ditunjukkan Ritual Cara Bali Memuliakan Air

Pemerintah Provinsi Bali akan mengenalkan kearifan lokal Segara Kerthi dan Tumpek Uye kepada delegasi World Water Forum ke-10


Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

1 hari lalu

Ilustrasi - Seorang pedagang melayani pembeli di sebuah warung kelontong yang sering juga disebut warungmadura. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/nym/am.
Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

Begini awal kasus munculnya larangan terhadap warung Madura untuk buka 24 jam.