INFO NASIONAL-- Sulawesi Utara (Sulut) mencatatkan rekor fantastis untuk kunjungan wisatawan mancanegara (wisman). Tak tanggung-tanggung tercatat sebanyak 100 ribu wisman dan 2.6 juta wisatawan nusantara telah mengunjungi Sulut hingga 1 Oktober 2018.
Ibarat ungkapan 'Mahal tak dapat dibeli, murah tak dapat diminta', untuk menggambarkan betapa sulitnya sebuah perjuangan untuk meraih sesuatu. Dan peribahasa itu pasti terasa benar oleh Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey.
Baca Juga:
Torehan bersejarah yang dihasilkan melalui tangan dingin orang nomor satu di Bumi Nyiur Melambai itu berhasil melawan pesimisme, apakah mungkin target 100 ribu wisman akan terwujud.
Namun Gubernur Olly Dondokambey selama hampir tiga tahun kepemimpinannya itu berhasil membuat Sulut dibanjiri wisman yang didominasi turis dari Cina.
Pencapaian ini luar biasa karena rata-rata kunjungan wisman ke Sulut selama 10 tahun terakhir hanya berkisar di angka 10.000 sampai 15.000 orang per tahun. Keadaan ini mulai membaik sejak Juli sampai Desember 2016 ketika Gubernur Olly bersama Wakil Gubernur Steven Kandouw mulai memegang kendali Sulut.
Baca Juga:
Jumlah wisman yang mengunjungi Sulut mencapai 46 ribu orang. Tahun 2017 kembali meningkat hingga mencapai 86 ribu orang.
Para wisman dan wisnus itu juga menguntungkan perekonomian Sulut. Pertumbuhan ekonomi Sulut mencapai 6,23 persen atau diatas rata-rata nasional itu juga didukung sektor pariwisata.
Pesatnya pertumbuhan ekonomi itu juga didukung besarnya spending money wisman di Sulut yang bisa mencapai rata-rata Rp 15 juta per wisma dan Rp 5 juta juta per wisnus.
Sementara itu, Ricky Bong yang juga Direktur di MM Travel Manado dan tour operator wisatawan Cina ke Manado hasil kerja sama dengan maskapai Lion Air ini mengatakan turis Cina sangat menyukai Manado.
"Kami menargetkan akhir 2018 nanti, dari 7 kota di Cina yang selama ini diterbangi langsung Lion Air ke Manado, maka semoga kita bisa buka 3 kota baru lagi menjadi total 10 kota, dan di awal 2019 tambah jadi 12 kota," kata Ricky.
Terciptanya rekor kunjungan wisman ke Sulut meskipun terjadi gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah membuktikan tangguhnya sektor pariwisata Sulut.
"Jarak Palu dengan Manado lumayan jauh. Turis tetap berkunjung dan menikmati Manado," kata Gubernur Olly.
Begitu pula erupsi Gunung Soputan yang sempat terjadi belum lama ini tidak mempengaruhi sektor pariwisata Sulut. Bahkan Bandara Sam Ratulangi Manado tetap membuka pelayanan seperti biasanya. "Tapi saya tetap menghimbau masyarakat tetap waspada," ucap Gubernur Olly.
Memang Industri pariwisata semakin menjadi primadona di Sulut. Semakin seksi. Pariwisata juga dianggap punya keunggulan. Karena mayoritas kegiatannya berada di sektor jasa. Selain itu, pariwisata merupakan komoditas yang paling berkelanjutan. Serta menyentuh hingga ke level paling bawah masyarakat. (*)