TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meyinggung ideologi komunisme yang harus diberantas pada pidatonya dalam upacara HUT TNI ke-73 di Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat 5 Oktober 2018.
Baca juga: Komunisme dan PKI: Yang Telah Mati, yang Terus Dipolitisasi
Jokowi menjelaskan ideologi yang dianut oleh Indonesia hanyalah Pancasila. Sebabnya ideologi di luar itu dilarang.
"Sebagai panglima tertinggi Angkatan Laut, Angkatan Udara, Angkatan Darat tugas saya adalah bersama saudara-saudara menjaga NKRI, Pancasila, UUD 1945, dan Bhineka Tunggal Ika. Bersama-sama saudara-saudara melawan ideologi lain selain Pancasila, memberantas komunisme dan warisan PKI (Partai Komunis Indonesia) agar lenyap dari negeri Indonesia selamanya," katanya.
Isu komunisme selama ini kerap menerpa Jokowi. Dalam berbagai kesempatan Jokowi mengatakan banyak kabar burung yang menyebut ia adalah simpatisan PKI. Ia pun membantah hal itu.
Seperti yang dia ucapkan saat membagikan sertifikat kepada warga Depok. “Saya ini lahir tahun 1961. PKI itu ada tahun 1965. Saya berusia empat tahun ketika itu. Masak ada anggota PKI balita? Ini kan nggak bener," ujar Jokowi dalam sambutannya saat itu, Kamis 27 September 2018.
Baca juga: Kisah Jess Melvin Menelusuri Pembunuhan Massal Pasca G30S 1965
Dalam pidato di HUT TNI hari ini, Jokowi juga mengingatkan tugas utama personel TNI adalah memegang teguh sumpah prajurit demi menjadikan TNI makin profesional. TNI yang profesional, kata dia, mendukung demokrasi dan pembangunan nasional serta memegang teguh prinsip politik negara seperti perintah Panglima Besar Jenderal Sudirman.
Jokowi meminta TNI waspada terhadap segala upaya untuk merongrong NKRI dan Pancasila baik dari dalam maupun luar negeri. Selain itu, Jokowi memerintahkan agar waspada pula terhadap peperangan nyata di bidang budaya dan ekonomi di era perdagangan bebas dan perkembangan teknologi
"Kita harus bergegas memperkokoh pondasi pembangunan nasional yang nyata," kata dia.