TEMPO.CO, Jakarta - Aktivis Ratna Sarumpaet mengakui cerita bohong yang dia buat terkait lebam di bagian wajahnya. Cerita bohong itu dimulai sejak Ratna pulang ke rumah dan mengaku lebam tersebut disebabkan oleh pemukulan oleh orang tak dikenal.
Baca: Prabowo: Kami Tidak Bisa Menoleransi Berita Bohong
Kebohongan Ratna pun terus berkembang saat anak dan keluarga Ratna mengorek cerita pemukulan tersebut. Cerita bohong itu pun viral dan memicu gaduh, Ratna akhirnya blakblakan mengakui kebohongannya.
1. Ratna berada di Jakarta pada 21 September lalu
Kabar pengoroyokan kepada Ratna terjadi pada 21 September lalu. Saat itu, Ratna di Bandung, usai menghadiri kegiatan konferensi internasional. Ratna disebut dipukuli oleh sejumlah orang tak di kenal di daerah Bandara Husein Sastranegara Bandung. Lalu, dia disebut mencari perawatan ke sebuah rumah sakit di daerah Cimahi Jawa Barat.
Baca: Hoax Ratna Sarumpaet, Farhat Abbas Laporkan Prabowo ke Bareskrim
Namun kabar itu disanggah oleh Ratna. Dia membantah pernah ada pemukulan dan penganiayaan tersebut, dengan menyebutkan bahwa pada tanggal 21 September lalu dia sedang berada di Rumas Sakit khusus di Jakarta Pusat. "Tanggal 21 (September) saya di rumah sakit khusus bedah," ujar Ratna saat ditemui di Jakarta Selatan, Rabu 3 Oktober 2018.
2. Lebam di wajah
Dalam berita bohong yang dibuat Ratna, luka lebam di wajahnya disebabkan oleh aksi pemukulan oleh beberapa orang. Namun, dalam pengakuan Ratna, lebam tersebut disebabkan oleh operasi sedot lemak di bagian pipinya. "Saat saya pulang saya butuh alasan untuk anak saya kenapa wajah saya lebam, saya jawab dipukul orang," ujarnya.
3. Kebohongan berlanjut dari keluarga ke tokoh politik
Dampak dari berita bohong Ratna merembet ke situasi politik. Calon Presiden, Prabowo Subianto, langsung menggelar konferensi pers khusus untuk membela Ratna yang dikabarkan sebagai korban pengeroyokan.