Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Badan Geologi: Gunung Soputan Berpotensi Semburkan Awan Panas

Reporter

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Gunung Soputan, Kabupaten Minahasa Tenggara Sulawesi Utara, meletus setinggi 4.000 meter pada 3 Oktober 2018. twitter.com/BNPB_Indonesia
Gunung Soputan, Kabupaten Minahasa Tenggara Sulawesi Utara, meletus setinggi 4.000 meter pada 3 Oktober 2018. twitter.com/BNPB_Indonesia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rudy Suhendar mengatakan letusan Gunung Soputan di Sulawesi Utara berpotensi mengeluarkan awan panas.

Baca juga: Gunung Soputan Meletus, Tinggi Kolom Abu Vulkanik 4 Km

"Jika statusnya terus naik, maka bisa berpotensi mengeluarkan awan panas, namun jangan khawatir, asalkan masyarakat tidak mendekati radius 4 km dari puncak," katanya di Jakarta, Rabu 3 Oktober 2018.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah meningkatkan status Gunung Soputan (1.804 mdpl), di Provinsi Sulawesi Utara dari Level II (waspada) menjadi Level III (siaga).

Peningkatan status ini berlaku efektif mulai 3 Oktober 2018 pukul 01:00 Wita. Masyarakat diminta agar tidak beraktivitas di seluruh area di dalam radius 4 km dari puncak.

"Berdasarkan hasil analisis data visual dan instrumental serta mempertimbangkan potensi ancaman bahaya Gunung Soputan, maka terhitung mulai 3 Oktober 2018 pukul 01:00 WITA tingkat aktivitas Gunung Soputan dinaikkan dari Level II (Waspada) ke Level III (Siaga)," ujar Kepala PVMBG, Kasbani.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tingkat kegempaan Gunung Soputan sejak 1 Agustus hingga 2 Oktober 2018 secara umum cenderung mengalami peningkatan. "Gempa vulkanik dalam cenderung meningkat secara perlahan, namun gempa vulkanik dangkal masih fluktuatif. Sedangkan gempa hembusan dan gempa guguran mengalami trend peningkatan sejak pertengahan Agustus 2018," katanya.

Baca juga: Gempa Palu M7,4 Diduga Picu Letusan Gunung Soputan

Kasbani meminta masyarakat agar tidak beraktivitas di seluruh area di dalam radius 4 km dari puncak Gunung Soputan dan di dalam area perluasan sektoral ke arah barat-barat daya sejauh 6,5 km dari puncak yang merupakan daerah bukaan kawah untuk menghindari potensi ancaman guguran lava maupun awan panas.

"Masyarakat di sekitar Gunung Soputan diharap tetap tenang, tidak terpancing isu-isu letusan Gunung Soputan. Warga di sekitar Gunung Soputan dianjurkan agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, guna mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu," ujar Kasbani.

PVMBG akan selalu berkoordinasi dengan BNPB, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), Pemerintah Kabupaten Minahasa, Minahasa Selatan dan Minahasa Tenggara tentang aktivitas Gunung Soputan. Masyarakat diharap selalu mengikuti arahan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Awan Panas Menyembur dari Gunung Karangetang, Warga Diminta Waspada

5 hari lalu

Asap putih keluar dari puncak Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, Rabu, 6 Februari 2019. Asap putih bertekanan disertai guguran material vulkanik dari kawah bagian utara masih mendominasi aktivitas erupsi efusif Gunung Karangetang. ANTARA
Awan Panas Menyembur dari Gunung Karangetang, Warga Diminta Waspada

Awan panas guguran pada periode ini tidak terjadi, namun perlu diwaspadai kemungkinan awan panas guguran terjadi ke arah selatan.


Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi Pagi Ini, Lontarkan Abu Vulkanik 1,5 Kilometer

19 Juni 2023

PVMBG merekam aktivitas erupsi berupa sinar api setinggi lebih kurang 350 meter dari puncak Gunung Anak Krakatau, Selasa malam 24 Januari 2023. ANTARA/HO-PVMBG
Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi Pagi Ini, Lontarkan Abu Vulkanik 1,5 Kilometer

Gunung Anak Krakatau yang berlokasi di Perairan Selatan Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, kembali erupsi melontarkan abu vulkanik.


Apa Pengertian Gunung Erupsi dan Adakah Perbedaan dengan Gunung Meletus?

17 Maret 2023

Ilustrasi Gunung Meletus.
Apa Pengertian Gunung Erupsi dan Adakah Perbedaan dengan Gunung Meletus?

Istilah gunung erupsi dan gunung meletus tak asing bagi masyarakat Indonesia. Namun, adakah perbedaan di antara keduanya?


Mengenali 7 Jenis Bencana Alam

5 Desember 2022

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Mengenali 7 Jenis Bencana Alam

Ada berbagai jenis bencana alam. Apa saja?


Tak Hanya Merugikan, Ini Manfaat Lahar Dingin bagi Tanah dan Pertanian

30 November 2022

Luncuran awan panas Gunung Semeru terlihat dari Pronojiwo Lumajang, Jawa Timur, Ahad, 5 Desember 2021. Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meminta masyarakat mewaspadai potensi awan panas dan lahar dingin di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Semeru terutama di aliran Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Foto: Aris Novia Hidayat
Tak Hanya Merugikan, Ini Manfaat Lahar Dingin bagi Tanah dan Pertanian

Walaupun dapat merugikan warga sekitar, tetapi lahar dingin dapat memberikan manfaat kepada sekitarnya akibat material-material yang dibawanya.


Profil Gunung Merapi, Salah Satu Gunung Paling Aktif di Dunia

30 November 2022

Kondisi truk yang terjebak lahar hujan di aliran sungai Senowo kawasan lereng Gunung Merapi Dusun Trono,  Magelang, Jawa Tengah, Kamis, 2 Desember 2021. Hujan lebat pada Rabu (1/12) mengakibatkan banjir lahar hujan di sejumlah sungai yang berhulu di Gunung Merapi. ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Profil Gunung Merapi, Salah Satu Gunung Paling Aktif di Dunia

Walau menyimpan banyak keindahan alam, tetapi Gunung Merapi merupakan gunung paling aktif dengan banyak pemukiman penduduk di sekitarnya.


Gunung Mauna Loa Meletus, Penerbangan ke Hawaii Berpotensi Terganggu

30 November 2022

Penampakan lava di puncak Mauna Loa selama letusan yang dilihat oleh kamera jarak jauh Survei Geologi AS di Hawaii, AS 27 November 2022. Lava terkandung di dalam puncak dan tidak mengancam orang Hawaii yang tinggal di lereng untuk saat ini, kata Layanan Geologi AS (USGS). USGS/Handout via REUTERS
Gunung Mauna Loa Meletus, Penerbangan ke Hawaii Berpotensi Terganggu

Berdasarkan peristiwa letusan sebelumnya, tahap awal letusan Mauna Loa bisa sangat dinamis dan lokasi serta aliran lava dapat berubah dengan cepat.


Mauna Loa, Gunung Berapi Terbesar di Dunia Meletus di Hawaii, Pertama sejak 40 Tahun

29 November 2022

Penampakan letusan gunung berapi Mauna Loa Hawaii terlihat dari Desa Waikoloa, Hawaii, AS 28 November 2022. Twitter @pfranci2/via REUTERS
Mauna Loa, Gunung Berapi Terbesar di Dunia Meletus di Hawaii, Pertama sejak 40 Tahun

Gunung berapi aktif terbesar di dunia, Mauna Loa, meletus untuk pertama kalinya setelah 40 tahun di Hawaii, Amerika Serikat sejak Senin


Ribuan Gempa Ancam Pulau Kecil di Portugal, Akan Terjadi Letusan Gunung?

27 Maret 2022

Pemandangan kota Velas di Pulau Sao Jorge, Azores, Portugal, tempat gempa bumi kecil tercatat, 25 Maret 2022. REUTERS/Pedro Nunes
Ribuan Gempa Ancam Pulau Kecil di Portugal, Akan Terjadi Letusan Gunung?

Penduduk Azores, Portugal, khawatir ribuan gempa dapat memicu bencana letusan gunung api yang terjadi pertama sejak 1808.


Hari Ini di Tahun 1963 Gunung Agung Bali Meletus: Sedikitnya 1.900 Warga Tewas

17 Maret 2022

Kawah Gunung Agung menyemburkan lahar di Karangasem, Pulau Bali, 29 Juni 2018. (AP Photo)
Hari Ini di Tahun 1963 Gunung Agung Bali Meletus: Sedikitnya 1.900 Warga Tewas

Lebih dari 1.500 jiwa yang menjadi korban dahsyatnya letusan Gunung Agung di Bali.