TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menerima laporan bahwa ada 48 orang meninggal akibat gempa Donggala, Sulawesi Tengah.Diprediksi jumlah ini masih terus bertambah karena belum termasuk korban meninggal akibat tsunami.
"Data sementara, 48 orang meninggal, 356 luka-luka," kata Kepala Pusat Data dan Infomrasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho saat ditemui di kantornya, Sabtu, 29 September 2018.
Baca: BMKG Catat 14 Kali Gempa Donggala dengan Kekuatan di Atas 5 SR
Adapun sebanyak 48 orang meninggal itu tersebar di sejumlah rumah sakit, yaitu 2 orang di RS Woodward Palu, 10 orang di RS Budi Agung, 6 orang di RS Samaritan dan 30 orang di RS Undata.
Menurut, Sutopo data ini masih terus bertambah, karena data tersebut baru dihimpun di Kota Palu. "Belum termasuk data di kota Donggala yang menjadi pusat gempa," ujarnya.
Baca: Prabowo Sampaikan Duka Cita untuk Korban Gempa Donggala
Selain itu, kata Sutopo, BNPB masih mendata korban terjangan tsunami yang melanda Palu Barat. "Kalau tsunami banyak, ditemukan di pantai-pantai, belum terdata," ujarnya.
Gempa Donggala berkekuatan 7,7 SR lalu dimutakhirkan menjadi 7.4 SR mengguncang Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, pada pukul 17.02 WIB. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut berada di 0.18 Lintang Selatan dan 119.85 Bujur Timur atau 27 kilometer timur laut Donggala, Sulawesi Tengah. Gempa tersebut juga disertai tsunami setinggi 1,5-2 meter.
Baca: 6 Fakta Gempa Donggala dan Data Korban yang Terus Bertambah