TEMPO.CO, Jakarta - Aktris dan penyanyi era 1980-an, Neno Warisman, membantah keterlibatan Hizbut Tahrir Indonesia atau HTI pada gerakan #2019GantiPresiden. "Nggak ada, dan jangan mengada-ada," kata Neno di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 28 Agustus 2018.
HTI adalah organisasi yang memperjuangkan khilafah islamiyah, sistem ini dinilai bertentangan dengan Pancasila. Gagasan khilafah itu telah dituangkan dalam bentuk aksi dan bukan hanya konsep pemikiran. Oleh karena itu, pemerintah secara resmi telah membubarkan organisasi itu dan melarang kegiatannya.
Baca:
KPU: Fenomena #2019GantiPresiden Sama dengan #Jokowi2Periode
Mantan juru bicara HTI, Ismail Yusanto menyatakan dukungan pada gerakan #2019GantiPresiden untuk Pilpres tahun depan. HTI menyatakan aspirasi mereka sama dengan massa yang menginginkan perubahan dalam pemerintahan pada tahun depan.
Ismail menegaskan bahwa organisasinya memiliki semangat yang sama dengan gerakan yang diusung Mardani Ali Sera ini. Mereka sama-sama tak menghendaki kepemimpinan Jokowi berlanjut sampai dua periode. “#2019GantiPresiden adalah gerakan rakyat yang sudah emoh terhadap rezim zalim, bohong, dan ingkar janji,” ujar Ismail membalas pesan singkat Tempo pada Rabu 28 Agustus 2018.
Baca:
Neno Warisman Tak Kapok Deklarasi ...
Neno Warisman Donatur Terbesar, 3 Fakta ...
Walaupun mendukung gerakan itu, Ismail menampik #2019GantiPresiden dilandasi keinginan mendirikan negara islam atau khilafah, seperti yang diperjuangkan oleh HTI. Menurut dia, tuduhan seperti itu sama sekali tidak benar.
DWIKI
Lihat juga video: Ini Tren Baru Kafe-kafe Kopi, Boyong Mesin Coffee Roaster
