TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Muhammad Romahurmuziy atau Romi mengatakan telah bertemu dengan Mahfud MD untuk mengklarifikasi pernyataan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu di acara ILC TV One.
Baca juga: Bertemu Mahfud MD, Romi PPP: Saya Dapat Penjelasan Utuh
Dalam program itu, Mahfud MD blak-blakan mengenai cerita di balik kegagalannya menjadi calon wakil presiden atau cawapres Jokowi.
Menurut Romi, ia mendapat penjelasan bahwa Mahfud MD menerima informasi bahwa akan dijadikan cawapres Jokowi dari tim di luar partai politik. Romi lewat akun Twitter-nya @MRomahurmuziy menyebut tim itu sebagai jalur dapur.
"Kami saling memahami bahwa dalam proses nominasi cawapres Jokowi hingga pekan lalu, ada 2 jalur terpisah. Pak Mahfud dikomunikasi oleh 'jalur dapur' sejak 1 Agustus 2018, sementara 'jalur parpol' hampir tak mengkonfirmasi apapun," cuit Romi pada Jumat 17 Agustus 2018.
Menurut Romi, komunikasi jalur parpol hanya oleh dirinya yang datang pada 27 Juli ke rumah Mahfud MD. Juga saat Mahfud ke rumah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di Mpu Sindok pada Kamis 9 Agustus 2018. "Dalam pertemuan tanggal 27 Juli saya hanya menyampaikan 10 nama, tak ada kalimat "lucu-lucuan" untuk Prof Din," kata Romi. Din yang dimaksud adalah Din Syamsudin.
Romi kemudian mengatakan hingga Jumat sore 10 Agustus seusai pertemuan di Resto Plataran bahwa memang ada jalur dapur yang meminta Mahfud MD mengukur baju dan menyiapkan dokumen. "Itulah mengapa saya menyatakan keberadaan beliau di dekat Plataran, barangkali inisiatif timsesnya," cuit dia.
Saat dikonfirmasi, Romi tak mau menjelaskan apa yang ia maksud dengan jalur dapur tersebut.
Baca juga: Polemik Cawapres Jokowi, Mahfud MD Diperhitungkan Karena Dua Hal
Romi enggan menjelaskan apakah jalur dapur itu merupakan tim internal Jokowi seperti Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki, dan Staf Khsusu Presiden Sukardi Rinakit yang sempat disinggung oleh Mahfud MD. "Sesuai tweet, saya tidak akan menanggapi lagi soal ini," katanya saat dihubungi Tempo, Sabtu, 18 Agustus 2018.
Berdasarkan cuitannya, Romi mengatakan baru tahu memang tim dapur menyiapkan sejumlah skenario.
"Murni berdasarkan survei opini publik dan FGD para opinion leaders selama enam bulan terakhir," kata dia.