Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Secercah Cahaya di Langit Puldama

image-gnews
Setelah 73 tahun hidup dalam gelap, warga Distrik Puldama,
Kabupaten Yahukimo, Papua, kini dapat menikmati terang di waktu malam. (dok. EBTKE)
Setelah 73 tahun hidup dalam gelap, warga Distrik Puldama, Kabupaten Yahukimo, Papua, kini dapat menikmati terang di waktu malam. (dok. EBTKE)
Iklan

INFO NASIONAL - Masyarakat Distrik Puldama, di pedalaman Kabupaten Yahukimo, Papua, kini bisa tersenyum bahagia. Kegelapan yang mereka alami selama ini, akhirnya sirna. Sebanyak 1.085 paket Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) telah dibagikan secara gratis, bertahap mulai Sabtu, 11 Agustus 2018.

Pembagian LTSHE secara gratis merupakan program Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang dimulai sejak 2017 melalui pembiayaan APBN. Untuk 2018, Kementerian ESDM memiliki target menerangi 175.782 rumah yang tersebar di 16 provinsi atau 1.259 desa. Adapun sepanjang 2017-2018, Kementerian ESDM menargetkan dapat menyalurkan 400 ribu LTSHE kepada sekitar 2.500 desa yang belum menikmati listrik sama sekali.

Tahun ini, Yahukimo mendapat prioritas pembagian LTSHE karena merupakan daerah 3T yakni kawasan perbatasan, daerah tertinggal, daerah terisolir dan pulau-pulau terluar. Sulitnya medan di Yahukimo menyebabkan listrik PLN belum menjangkau wilayah tersebut.  Di sinilah peran Pemerintah melakukan pra-elektrifikasi melalui pembagian LTSHE.

Selain wilayah 3T, kriteria lain untuk penerima LTSHE adalah daerah tersebut belum dialiri listrik selama 3 tahun. Sebelum aliran listrik PLN masuk, daerah-daerah tersebut harus dimerdekakan dari kegelapan.

Setelah 73 tahun hidup dalam gelap, warga Puldama kini bisa menikmati terang di waktu malam berkat hadirnya 1.085 paket Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) di wilayah mereka.

Petugas pemasangan LTSHE sedang menjelaskan cara penggunaan dan pengaturan tingkat kecerahan lampu kepada warga Distrik Puldama. (dok. EBTKE)

Mengandalkan jalur udara untuk transportasi dan logistik, LTSHE dikirimkan bertahap ke wilayah yang terdiri dari 8 kampung tersebut, Kampung Puldama, Bako, Semlu, Kasen, Baro, Balsek, Eskok, dan Pamek.

Masing-masing kampung dipisahkan oleh bukit atau jurang, dengan akses menuju dan keluar distrik melalui landasan pesawat kecil (air strip) sepanjang 600 meter yang berada di Kampung Puldama. Belum ada akses jalan darat yang menghubungkan pusat Kabupaten Yahukimo dengan Distrik Puldama. Hanya ada jalan setapak melalui hutan dan jurang yang ditempuh selama kurang lebih 2 hari berjalan kaki.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari Kampung Puldama, warga yang menerima LTSHE memanggul paket berisikan panel surya, 4 lampu LED, kabel/hub, USB charger, dan tiang penyangga menuju Honai mereka masing-masing. Ada kampung yang berjarak 2 kilometer, ada pula kampung terjauh di balik pegunungan yang berjarak lebih dari 15 kilometer.

Di Kampung Kasen, Rimba Kuebu (19 tahun), memasang LTSHE dibantu teknisi pemasang LTSHE dan warga kampungnya. Sekitar 30 Honai di Kampung Kosen malam itu terang benderang. Tak hanya terang, Rimba berharap, hadirnya LTSHE juga turut meningkatkan kesehatan warga Puldama.

"Dulu kami banyak kena sakit pernafasan, mungkin karena tiap malam kami tinggal di Honai toh, kena asap api, biar hangat dan terang. Sekarang sudah ada lampu, bisa jauh-jauh dari api, tidak banyak sakit lagi," ungkap ayah beranak satu tersebut saat ditemui Sabtu malam, 11 Agustus 2018, di Honai-nya.

Hal ini juga diungkapkan Kepala Puskesmas Puldama, Yakobus Simalya (31 tahun) yang siang itu sempat membantu tetangganya di Kampung Bako memasang LTSHE. "Di sini paling banyak penyakit ISPA, insfeksi saluran pernafasan atas, juga asma. Jadi itu kami prediksi karena di Honai dapur itu sangat dekat dengan tempat tidur, mereka hirup asap dari api, ditambah warga sini sering naik turun gunung dengan beban yang cukup berat, udara juga dingin, banyak asma. Jadi sekarang semoga warga bisa lebih sehat ada pembagian lampu (LTSHE) ini, bisa terpisah jauh dapur dengan lampu dan tempat tidur, asap berkurang toh," ujarnya.

Dok. EBTKE

Tak hanya itu, Yakobus berharap hadirnya LTSHE ini akan menjadikan anak-anak juga bisa belajar di Honai mereka saat malam. "Di sini tidak ada anak belajar malam, karena gelap. Sekarang mereka bisa belajar, semoga bisa semakin pintar, bisa lanjut ke sekolah tinggi," ungkap lulusan D3 Kesehatan dari Sekolah Tinggi di Jayapura itu. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

7 November 2022

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

Agar ban tubeless Anda mampu bertahan lama, pasti harus diperlakukan dengan baik sehingga tidak cepat rusak.


Guru TIK Batam Makin Melek Digital

29 Agustus 2022

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam | Foto: KEMENKOMINFO
Guru TIK Batam Makin Melek Digital

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam


Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

27 Februari 2022

Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

Integrasi memudahkan aksesibilitas dan meningkatkan kenyamanan masyarakat menggunakan angkutan umum perkotaan di Palembang dan sekitarnya.


Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

27 Februari 2022

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

Gus Muhaimin mengaku spirit perjuangan Kiai Abbas akan terus dikenang sepanjang masa.


Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

27 Februari 2022

Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

Kuota tersebut dimanfaatkan untuk nelayan lokal, bukan tujuan komersial (penelitian, diklat, serta kesenangan dan rekreasi), dan industri


BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

19 Februari 2022

(Ki-ka) Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, dan Direktur Treasury dan International BNI Henry Panjaitan bersama sekitar 300 diaspora Indonesia yang hadir secara virtual dalam Acara Silaturahmi Daring Diaspora Indonesia, Sabtu (19/2/2021).
BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

Kolaborasi diaspora dengan perbankan nasional merupakan upaya untuk terus menciptakan banyak peluang investasi di luar negeri.


Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

19 Februari 2022

Mesin ATM BNI
Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

Heboh Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang mendapatkan kado ulang tahun mesin ATM dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).


Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

19 Februari 2022

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo
Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

Tes pramusim MotoGP yang telah digelar pada 11 Maret 2022 menjadi pelajaran penting menghadapi race MotoGP pada 18-20 Maret 2022 nanti.


Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

19 Februari 2022

Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

Kesuksesan penyelenggaraan G20 Indonesia akan menjadi bukti keandalan listrik PLN dalam mendukung kegiatan berstandar dunia.


HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

19 Februari 2022

Wakil Ketua MPR RI Dr. H. M Hidayat Nur Wahid, MA
HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

Sikap yang memaksakan tetap berlakunya Permenaker 2/2022 itu bisa menciderai nilai kemanusiaan dan keadilan dalam Pancasila.