TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menampik ada mahar politik dari Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno terkait dengan pemilihan presiden 2019. Persoalan mahar politik ini sebelumnya dituduhkan oleh Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief.
Baca: Sebut Prabowo Jenderal Kardus, Andi Arief: Itu Jenderal yang ...
"Enggak ada tuduhan-tuduhan mahar itu. Tidak benar, hoax," kata Fadli di depan rumah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Rabu malam, 8 Agustus 2018.
Tudingan itu sebelumnya disampaikan Andi Arief melalui akun Twitter-nya, @AndiArief_. Dalam cuitannya, Andi menyebut Prabowo sebagai jenderal kardus yang berkualitas buruk. Dia juga menuding komitmen Prabowo di pilpres 2019 goyah karena uang.
Baca: Setelah Sebut Prabowo Jenderal Kardus, Demokrat: Masih Koalisi
"Jenderal kardus punya kualitas buruk. Kemarin sore bertemu Ketum Demokrat dengan janji manis perjuangan. Belum dua puluh empat jam mentalnya jatuh ditubruk uang Sandi Uno untuk meng-entertain PAN dan PKS," kata Andi Arief melalui akun @AndiArief_, Rabu, pukul 21.50 WIB.
Fadli menampik adanya mahar politik. Namun, kata dia, wajar jika nantinya memang ada uang dari kandidat calon presiden atau calon wakil presiden untuk dana kampanye pemenangan.
Fadli mengatakan setiap tim pemenangan pasti membicarakan logistik kebutuhan kampanye itu. Kendati begitu, menurut dia, Gerindra belum membahas secara detail kebutuhan pemenangan tersebut.
Baca: Sebut Prabowo-Sandiaga Politik Transaksional, Andi Arief: Akurat
"Sebuah pemenangan pilpres pasti bicarakan itu, tapi belum mengerucut kebutuhan-kebutuhan. Kalau dari kandidat tidak ada masalah," ujarnya.
Kandidat calon wakil presiden untuk Prabowo Subianto mengerucut menjadi dua nama, Sandiaga Uno dan Ketua Komando Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.
Fadli Zon mengklaim, hingga saat ini, belum ada pernyataan dari dua kandidat itu mengenai kesanggupan mereka mendanai logistik pemenangan seandainya terpilih menjadi cawapres Prabowo. "Belum (ada pernyataan soal logistik)," ujarnya.