TEMPO.CO, Jakarta - Ustad Abdul Somad menolak secara tidak langsung ketika direkomendasikan menjadi calon wakil presiden atau cawapres oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa atau GNPF Ulama. Dalam akun Facebook-nya, ustad tersebut mengutip kisah Abdullah, anak sahabat nabi Umar bin Khattab, yang menolak lembut ketika ingin diangkat menjadi pengganti ayahandanya-setelah Umar wafat.
"Beliau menolak lembut, karena bidang pengabdian ada banyak pintu," ujar Somad lewat akun facebook-nya. "Fokus di pendidikan dan dakwah. Abdul Somad".
Baca: Abdul Somad Cawapres Prabowo, GNPF: Itu Usulan Rizieq Shihab
Abdul Somad juga mengunggah poster bergambar Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Al-Jufri dengan tulisan "Duet Maut Tentara-Ulama". Somad pun menyebut Prabowo-Salim Segaf adalah pasangan tawazun (seimbang) antara ketegasan tentara dan kelembutan ulama, Jawa non-Jawa, serta kombinasi nasionalis-religius.
"Biarlah saya jadi suluh di tengah kelam, setetes embun di tengah sahara. Tak sungkan berbisik ke Habib Salim, tak segan bersalam ke Jenderal Prabowo," tulis Somad.
Baca: GNPF Usung Prabowo - Abdul Somad, Amien Rais: Best Combination
Hasil Ijtima' Ulama dan Tokoh Nasional GNPF merekomendasikan Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Al-Jufri dan Ustad Abdul Somad menjadi calon wakil presiden mendampingi Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Hasil rekomendasi tersebut diumumkan di Hotel Menara Penisula, Jakarta pada hari ini, Ahad, 29 Juli 2018.
Ketua GNPF Yusuf Martak menjelaskan, awalnya Abdul Somad tidak mengetahui hal tersebut. Namun, setelah hasil kesepakatan ulama didapatkan dan Abdul Somad masuk rekomendasi, GNPF segera memberitahu Somad. "Insya Allah," demikian respon Abdul Somad menurut keterangan Yusuf.