INFO NASIONAL - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo menerima penghargaan sebagai Tokoh Pemberdayaan dari Rumah Zakat. Penghargaan tersebut diberikan saat menghadiri perayaan hari ulang tahun Rumah Zakat ke-20, di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis, 26 Juli 2018.
Pada kesempatan itu, Menteri Eko menyampaikan ucapan terima kasih kepada Rumah Zakat karena telah berkontribusi mengurangi angka kemiskinan di desa. Menurut dia, Rumah Zakat juga telah berkontribusi mengurangi kesenjangan.
Baca Juga:
"Rumah zakat bukan hanya membantu masyarakat miskin dengan memberikan ikan, tapi juga memberikan kailnya, dengan membantu Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan sebagainya. Jadi, zakat membantu kita mengurangi kesenjangan," ujarnya.
Menteri Eko mengapresiasi program Rumah Zakat untuk mengentaskan 5.000 desa tertinggal menjadi desa mandiri. Program tersebut telah terealisasi di 2.000 desa. Karena itu, ia mengimbau kepada semua elemen masyarakat untuk menyalurkan zakat dan membantu Rumah Zakat mengentaskan desa-desa tertinggal.
"Zakat sudah diatur agama untuk membantu mengurangi kesenjangan. Rumah Zakat ini punya program akan mengentaskan 5.000 desa tertinggal menjadi desa mandiri. Sekarang sudah terentaskan 2.000 desa tertinggal dari zakat. Terima kasih, Rumah Zakat, karena ikut berkontribusi," katanya.
Baca Juga:
CEO Rumah Zakat Nur Efendi mengatakan, program Rumah Zakat 2018 fokus pada satu model pemberdayaan yang terintegrasi pada wilayah perdesaan. Sebab, menurut dia, kondisi desa masih sangat memprihatinkan yang tentu membutuhkan uluran tangan.
"Kenapa desa? Kemiskinan terakhir menurun paling banyak itu di desa. Kalau kita bedah desa itu sebenarnya (kondisinya) parah sekali," ucapnya.
Ia mengatakan, program Rumah Zakat untuk perdesaan ini tersebar dari Aceh sampai Papua. Menurut dia, hal tersebut adalah cara bagi Rumah Zakat untuk berkontribusi pada negara. "Ini adalah cara kita untuk bisa berkontribusi pada Indonesia," tuturnya. (*)