TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal DPP-PKB Jazilul Fawaid mengatakan munculnya nama Mahfud MD yang diisukan akan menjadi calon wakil presiden atau cawapres Jokowi (Presiden Joko Widodo) tidak mempresentasikan Nahdlatul Ulama dan para kiai. Yang mewakili NU dan kiai sebagai cawapres Jokowi adalah Muhaimin Iskandar.
"PKB lahir dari NU, PKB dan para kiai memandatkan kepada Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden," kata Jazilul di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis, 12 Juli 2018.
Jazilul menjelaskan, PKB lahir dari NU sebagai saluran aspirasi politik masyarakat nahdliyin dan para kiai. "Ulama NU telah memberikan mandat kepada Cak Imin sebagai kandidat cawapres Jokowi."
Baca: Siapa Saja Kandidat Cawapres Jokowi, Klik Saja Artikel Ini
Jazilul enggan menanggapi kuatnya kans pakar hukum tata negara dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu yang akan dipilih Jokowi sebagai cawapres. "Saya tidak mendengar itu," ujar Jazilulsembari tetap yakin Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar akan dipilih Jokowi sebagai cawapres pada Pilpres 2019.
Sebelumnya, salah satu Ketua PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno mengatakan partainya masih mematangkan daftar nama bakal cawapres Jokowi. Dari semula 10 orang menjadi 3 sampai 5 orang. "Sekarang sudah masuk daftar prioritas sebanyak tiga hingga lima orang," Hendrawan, Selasa 10 Juli 2018.
Berdasarkan survei dari Saiful Mujani Research Center (SMRC) yang digelar akhir Mei 2018, menempatkan Mahfud MD sebagai salah satu kandidat Cawapres Jokowi. CEO Riset SMRC, Djayadi Hanan menyebut dari 2.206 orang yang disurvei, nama Mahfud mendapat presentase paling besar sebanyak 6,9 persen.
Jumlah tersebut merupakan presentasi paling tinggi dari cawapres Jokowi lain seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, yang juga Ketua Umum Partai Golkar serta pemilik Grup Transcorp Chairul Tanjung.