TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP Partai Gerindra Nizar Zahro mengatakan partainya dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih solid untuk mengusung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2019. Isu PKS memilih menjadikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden, kata dia, masih sebatas wacana.
"Dari beberapa pertemuan dan rapat-rapat masih tetap, tidak ada perubahan mengusung Prabowo," kata Nizar di Cikini, Jakarta, Selasa, 3 Juli 2018.
Baca: PKS Tawarkan Anies Baswedan - Ahmad Heryawan untuk Pilpres 2019
Menurut Nizar, Gerindra tetap menghormati bila ada petinggi PKS yang berencana mengusung Anies. Namun ia mengingatkan saat ini partai politik atau gabungan partai yang hendak mengusung calon presiden harus memenuhi syarat ambang batas pencalonan presiden sebesar 20 persen.
Dengan ketentuan itu, maka PKS dan Gerindra tidak bisa jalan sendiri-sendiri karena masing-masing raihan suara mereka di pemilu 2014 hanya sebesar 13 persen dan 7 persen. Keduanya harus berkoalisi untuk bisa mengusung calon presiden sendiri.
"Kami tinggal sepakat apakah calon masing-masing dari Prabowo, PKS, atau calon lain," tuturnya.
Baca: Peluang Gerindra Usung Prabowo - Anies Baswedan di Pilpres 2019
Presiden PKS Sohibul Iman mengatakan sejumlah kader partainya mengusulkan untuk mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden melawan Joko Widodo. Anies muncul sebagai calon presiden lantaran dia pernah didorong menjadi Gubernur DKI Jakarta. Usaha untuk memenangkan Anies, menurut dia, sangat luar biasa.
"Kalau kemudian Anies dimajukan ke tingkat nasional sekadar cawapres, saya kira tidak equal ya, antara yang diperjuangkan terus dapatnya cawapres. Lebih baik ke capres saja. Begitu logikanya," kata dia di Kantor DPP PKS, Jakarta, kemarin.