TEMPO.CO, Jakarta – Jumlah korban dan bangunan atau rumah yang rusak akibat gempa Sumenep bertambah. Jumlah korban bertambah menjadi 6 orang luka dan 77 rumah mengalami kerusakan.
“Data sementara 6 orang luka ringan, 25 unit rumah rusak berat, 52 unit rumah rusak ringan, 2 unit masjid rusak berat, 1 unit masjid rusak ringan, 1 unit madrasah rusak berat dan 1 unit ponpes rusak ringan,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho lewat keterangannya pada Kamis siang, 14 Juni 2018.
Baca: Gempa Sumenep, BPBD Siapkan Bantuan Sembako dan Selimut
Gempa berkekuatan 4,8 Skala Richter mengguncang Sumenep, Madura, Jawa Timur pada Rabu malam, 13 Juni 2018, sekitar pukul 20.00. Pusat gempa berlokasi sekitar 6 kilometer ke arah timur laut Sumenep dengan kedalaman 12 kilometer. Gempa ini tak berpotensi tsunami.
Guncangan keras akibat gempa tersebut dirasakan di Kecamatan Batu Putih meliputi Desa Bulaan, Desa Batu Putih Laok, Desa Bantelan, Desa Sergeng, dan di Kecamatan Dasuk di Desa Dasuk Timur.
Baca: Gempa Sumenep, Tiga Kecamatan Terdampak Kerusakan
Adapun pendataan jumlah kerugian materiil akibat kerusakan tersebut, kata Sutopo, masih dilakukan. Sampai saat ini, kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
“BPBD Kabupaten Sumenep bersama aparat dari Kodim 0827 Sumenep, Polri, Basarnas, PMI, relawan dan SKPD masih melakukan pendataan dan penanganan darurat. Sementara petugas bersama masyarakat membersihkan puing-puing bangunan yang roboh,” kata Sutopo.
Pada Kamis pagi, 14 Juni, BNPB merilis terdapat 42 rumah dan sebuah musala rusak serta tiga orang luka dengan perkiraan kerugian Rp 400 juta. Hingga siang ini, korban dan kerusakan bangunan atau rumah akibat gempa Sumenep bertambah.