TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Bidang Politik dan Hubungan Antar Lembaga DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan nonaktif, Puan Maharani, menanggapi santai wacana politikus senior Partai Amanat Nasional, Amien Rais, yang ingin mencalonkan diri sebagai calon presiden 2019.
Menurut Puan, rencana Amien Rais mengikuti pemilihan umum 2019 merupakan hak setiap warga negara. Menurut dia, selama pencalonan Amien itu memenuhi persyaratan, tidak perlu menjadi persoalan.
Baca juga: Amien Rais Ingin Nyapres, Hanura: Dulu Saja Cuma 15 Persen...
"Kalau kita lihat sekarang, sudah cukup belum persyaratannya? Apakah sudah memenuhi persyaratan yang ada sesuai konstitusi?" kata Puan.
Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais sebelumnya mengungkapkan rencana maju sebagai calon presiden 2019. Ia mengaku terinspirasi oleh Mahathir Mohamad yang terpilih menggantikan Najib Razak.
Baca juga: Beda Jauh Amien Rais dan Mahathir Menurut Pengamat
Mahathir menjabat di saat usianya sudah 92 tahun. "Mbah Amien Rais ini, walaupun tua, enggak apa-apa. Begitu Mahathir jadi, saya jadi remaja lagi sekarang," ujar politikus berusia 74 tahun itu, pada Sabtu, 9 Juni 2018.
Amien Rais mengatakan banyak yang mendorongnya menjadi capres. Menurut dia, banyak yang menghiburnya agar tak mengindahkan komentar-komentar tentang usianya. "Saya sering dihibur, orang-orang sekarang bilang Pak Amien tua bangka, bau tanah, reyot, sekarang jadi remaja. Karena Mahathir satu angkatan di atas bisa menang, kan. Never say no," katanya.
Baca juga: Belajar dari Pengalaman, Yusril Tak Ingin Ikut Manuver Amien Rais
Amien Rais mengungkapkan, rencananya, PAN akan mencapreskan tokoh-tokoh partai sendiri, yaitu Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dua mantan Ketua Umum PAN, Sutrisno Bachir dan Hatta Rajasa, serta terakhir Amien Rais.
PAN merupakan partai pendukung pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla dan bergabung dalam Kabinet Kerja bersama dengan sejumlah partai politik lainnya, seperti PDIP, PPP, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Golkar, dan Partai Nasional Demokrat (NasDem).
Namun, dari sejumlah partai koalisi, hanya PAN dan PKB yang belum menyatakan dukungan kepada Jokowi sebagai calon presiden 2019. PKB menyatakan dukungan dengan syarat Ketua Umum Muhaimin Iskandar menjadi calon wakil presiden mendampingi Jokowi.