TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Taufik Kurniawan menilai terpilihnya Indonesia menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merupakan momentum untuk memaksimalkan peran Indonesia dalam mewujudkan kemerdekaan Palestina.
"Dengan terpilihnya Indonesia sebagai DK PBB, Indonesia dapat memaksimalkan perannya, salah satunya memperjuangkan kemerdekaan Palestina, dan perdamaian dunia pada umumnya," kata Taufik di Jakarta pada Sabtu, 9 Juni 2018.
Baca: Indonesia Terpilih Jadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB
Taufik mengatakan dukungan Indonesia pada kemerdekaan Palestina yang selama ini diperjuangkan di berbagai forum pun dapat diberikan secara maksimal. "Indonesia juga dapat memaksimalkan perannya dalam berbagai isu konflik dunia, salah satunya penanganan krisis Rohingya, Myanmar," kata dia. Isu lain yang bisa dipantau Indonesia adalah terorisme, intoleransi, maupun isu-isu lain yang berdampak pada perdamaian dan keamanan dunia.
Menurut Taufik, hal lain yang harus menjadi perhatian Indonesia adalah rencana pertemuan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un, yang akan digelar dalam waktu dekat di Singapura. Hal itu, kata dia, karena pertemuan kedua pemimpin negara itu berpengaruh pada keamanan dan perdamaian dunia.
Baca juga:
Baca: Jadi Anggota Tidak Tetap PBB, Indonesia Perjuangkan Palestina
Taufik mengatakan peran Indonesia terhadap perdamaian dunia juga dapat makin berpengaruh setelah terpilih sebagai anggota DK PBB ini. "Hal ini juga sesuai dengan amanat UUD 1945 kita, yang mengamanatkan Indonesia berperan dalam menciptakan perdamaian dunia. Semoga selama dua tahun mendatang, Indonesia semakin memberikan pengaruh pada perdamaian dunia," ujarnya.
Indonesia terpilih untuk keempat kalinya sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB dalam pemungutan suara yang digelar oleh Majelis Umum PBB di New York pada Jumat, 8 Juni 2018. Indonesia akan menjadi anggota tidak tetap DK PBB untuk periode 2019-2020. Perolehan suara Indonesia sebanyak 144 dari 190 negara anggota Majelis Ulama PBB.