TEMPO.CO, Jakarta - Arus mudik Lebaran 2018 telah berlangsung sejak Jumat dinihari, 8 Juni 2018. Pada Jumat dinihari itu, Tempo mencoba menyusuri Jalan Tol Jakarta-Cikampek untuk memantau kondisi arus mudik.
Tempo memulai perjalanan dari Kilometer 0 Jalan Tol Jakarta-Cikampek dari gerbang tol Cawang. Dalam pantauan, kemacetan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek dimulai saat memasuki gerbang tol Cikarang Utama Kilometer 29. Antrean panjang terjadi tepat setelah keluar gerbang.
Baca Juga:
Baca: Mudik, 99 Ribu Kendaraan Melintasi Gerbang Tol Cikarang Utama
Penyebab utamanya adalah penyempitan jalur. Jalur yang semula terdiri atas sekitar sepuluh lajur berubah menjadi tiga lajur setelah keluar gerbang. Penyempitan ini terjadi karena ada pembangunan proyek infrastruktur jalan tol layang dari Cikunir hingga Cikarang Timur.
Direktur Jenderal Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto mengatakan proyek infrastruktur di ruas tol Jakarta-Cikampek dihentikan sementara saat arus mudik dan balik berlangsung. "Proyek infrastruktur sementara dihentikan mulai H-10 hingga H+10," ucapnya di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Jumat, 18 Mei 2018.
Meskipun dihentikan sementara, proyek infrastruktur di ruas jalan tol Jakarta-Cikampek ini tetap jadi biang kemacetan. Seperti yang dirasakan Tempo, semua kendaraan yang melewati jalan tol ini hanya dapat bergerak sedikit demi sedikit. Setelah memasuki Km 35, kendaraan baru dapat melaju dengan kecepatan 20-30 kilometer per jam. Namun, beberapa saat kemudian, kendaraan harus terhenti kembali.
Baca: Polri: 177 Ribu Personel Gabungan Amankan Arus Mudik 2018
Pada puncak mudik hari pertama tersebut, jalanan didominasi oleh kendaraan berat, seperti truk kontainer serta mobil boks. Kendaraan pribadi masih tak terlalu banyak melintas.
Kemacetan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek ini berakhir di Km 42. Butuh waktu sekitar 2,5 jam dari gerbang tol Cikarang Utama untuk ke Rest Area Km 57.
SYAFIUL HADI | WAWAN PRIYANTO