TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai mengatakan saat ini ada urgensi pembentukan Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopssusgab) yang bergerak dalam deradikalisasi. Hal tersebut diungkapkan untuk merespon pertanyaan soal siapa saja yang harusnya dilibatkan Koopssusgab TNI dalam menangani terorisme.
"Saya tak tahu itu tak campuri itu, tapi saya melihat yang urgen sekarang kita bentuk adalah Koopssusgab deradikalisasi itu, karena ibu kandung terorisme ini kan paham radikal itu," kata Ansyaad saat ditemui usai diskusi Pemberantasan Terorisme di Warung Daun Cikini, Jakarta pada Sabtu, 26 Mei 2018.
Baca: Eks Napi: Deradikalisasi Belum Sentuh Ideologi Kelompok Teroris
Menurut Ansyaad, dalam melawan radikalisme harus menggabungkan semua instansi pemerintah, seperti Kepolisian, Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Sosial dan instansi lainnya. "Semua punya peran, ini harus digabungkan disinergikan secara nyata di lapangan," ujarnya.
Baca: Al Chaidar: Program Deradikalisasi Teroris BNPT Salah
Pada Kamis, 24 Mei lalu, TNI dan DPR telah menyepakati pembentukan Koopssusgab TNI untuk menangani terorisme. Koopssusgab diisi oleh pasukan khusus dari tiga matra TNI.
Menurut Ansyaad, jika Koopssusgab deradikalisasi dibentuk, maka TNI bisa masuk dalam pencegahan. "Saya kira TNI bisa masuk di situ, karena TNI punya infrastruktur ya. Ada namanya Bintal (Kegiatan Pembinaan mental dan Pembinaan Teritorial) sampai tingkat Kodam, aparat teritorial foreign koramil dan seterusnya," kata dia. Ansyaad menilai para prajurit teritorial di level tersebut paling efektif dalam pencegahan terorisme.
Baca: Peneliti Menilai Program Deradikalisasi BNPT Perlu Diubah