TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purnawirawan) Gatot Nurmantyo, meraih elektabilitas tertinggi sebagai calon wakil presiden dalam survei yang digelar Indo Barometer.
"Gatot Nurmantyo mendapat 12,5 persen," ujar Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari di Jakarta, Selasa, 22 Mei 2018.
Dalam survei yang digelar pada 15-22 April 2018 itu, nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menempati urutan kedua dengan 9,3 persen responden memilihnya sebagai calon wakil presiden.
Baca juga: Deklarasi Akbar Gatot Nurmantyo Jadi Capres Setelah Lebaran
Sedangkan wakil presiden inkumben, Jusuf Kalla, meraih 7,9 persen. Selanjutnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Muhaimin Iskandar menyusul masing-masing dengan 7 persen dan 4,2 persen. Adapun 44,5 persen responden belum menentukan pilihannya.
Bila dilakukan simulasi pertanyaan tertutup mengenai 22 nama calon wakil presiden untuk Joko Widodo, dukungan terhadap Gatot Nurmantyo tetap terbanyak dengan 16,8 persen. Di urutan berikutnya ada AHY dengan 11,4 persen, diikuti Anies 10,9 persen.
Selanjutnya Muhaimin meraih elektabilitas 5,8 persen, diikuti Mahfud MD 1,9 persen, Susi Pujiastuti 1,8 persen, dan Sri Mulyani 1,3 persen. Sebanyak 42,3 persen responden belum menentukan pilihan.
Sedangkan dari simulasi pertanyaan tertutup mengenai sebelas nama calon wakil presiden untuk Prabowo Subianto, nama mantan Panglima TNI kembali teratas dengan elektabilitas 17,3 persen. Di posisi kedua ada Anies 16,4 persen dan AHY 11,9 persen.
Baca juga: Jika Usung Gatot Nurmantyo, 3 Partai Ini Naik Elektabilitasnya
Selanjutnya 3 persen responden mendukung Susi menjadi cawapres Prabowo, diikuti Muhaimin 2,8 persen, Ahmad Heryawan 1,6 persen, dan Zainul Majdi 1,4 persen. Adapun 43,1 persen responden belum menentukan pilihan.
Qodari mengatakan survei tersebut dilaksanakan pada 15-22 April 2018. Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan 1.200 responden.
Ia mengatakan margin of error survey adalah ± 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner.