TEMPO.CO, Jakarta - Gunung Merapi mengalami erupsi pukul 01.47 WIB pada Selasa dinihari, 22 Mei 2018. Seperti dikutip dari akun Twitter Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (@BPPTKG), erupsi berlangsung selama tiga menit. Amplitudo seismik maksimum terukur 40 mm.
"Disampaikan saat ini dari ruang monitoring Gunung Merapi bahwa tadi jam 01.47 WIB terjadi erupsi susulan dengan durasi tiga menit. Tinggi kolom asap teramati 3.500 meter dari pos Babadan," seperti dikutip dalam video yang diunggah @BPPTKG, Selasa dinihari, 22 Mei 2018.
Baca Juga:
Baca: Aktivitas Meningkat, Gunung Merapi Naik Status Jadi Waspada
Kolom asap setinggi 3.500 meter disebut terlihat condong mengarah ke barat. Berdasarkan pantauan tim BPPTKG, kawah gunung tampak berkabut. Dalam video yang diunggah BPPTKG terdengar, erupsi telah selesai.
Sebelumnya, Gunung Merapi mengalami letusan freatik kecil pada Senin dinihari, 21 Mei 2018 pukul 01.25 WIB. Letusan itu berlangsung 19 menit dengan ketinggian asap 700 meter. BPPTKG mengonfirmasi, letusan kecil itu memunculkan hujan abu, khususnya di wilayah barat Gunung Merapi.
Baca: Erupsi Freatik Intens, Gunung Merapi Bangun dari Tidur Panjang?
Selanjutnya, petugas di pos-pos pemantauan Gunung Merapi melaporkan terjadi suara gemuruh bersamaan dengan erupsi freatik sebanyak tiga kali pada tanggal 21 Mei 2018. Masing-masing pada pukul 01.25 WIB dengan durasi 19 menit ketinggian kolom erupsi 700 meter, pukul 09.38 WIB durasi 6 menit ketinggian kolom erupsi 1200 meter, dan pukul 17.50 durasi 3 menit ketinggian kolom erupsi tidak teramati.
Adapun status Gunung Merapi ditingkatkan dari normal (level 1) menjadi waspada (level II) pada Senin, 21 Mei 2018 pukul 23.00 WIB. “Setelah dievaluasi, status Gunung Merapi menjadi waspada atau level II,” kata Kepala Seksi Gunung Merapi, BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso pada Senin malam, 21 Mei 2018.