TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah rumah milik terduga teroris di Blok A 1, Perumahan Puri Maharani, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo, digerebek Detasemen Khusus 88 Antiteror Kepolisian RI, Senin pagi, 14 Mei 2018. Akses jalan menuju perumahan tersebut yang cukup sempit dan membelah area persawahan ditutup aparat sejak pagi.
Anggota satpam perumahan, Mudjibur, mengatakan terdengar beberapa kali letusan pistol dalam penggerebekan itu. Namun ia tidak tahu apa yang terjadi di dalam lantaran semua penghuni diminta mengamankan diri oleh polisi. Sejumlah orang juga digiring keluar. “Penghuninya diduga mengontrak rumah itu,” ucapnya.
Baca: Lawan Teroris, Suroboyo Wani Digemakan di Tugu Pahlawan
Ketegangan mereda setelah dua ambulans keluar perumahan. Blokade polisi pun agak dilonggarkan. Warga diperbolehkan mendekat. Namun belum bisa dipastikan, apakah ambulans itu memang membawa terduga teroris atau tidak. Juga belum ada keterangan resmi, apakah yang bersangkutan tewas atau masih hidup serta terkait dengan jaringan yang mana.
Menurut salah seorang warga setempat, pria terduga teroris itu bersikap tertutup dengan lingkungan sekitar. Tak banyak warga yang tahu aktivitasnya. “Jarang di rumah juga. Tidak tahu apa kesibukannya,” ucap warga itu.
Simak: Operasi Berantas Terorisme, Kapolri Minta Bantuan Panglima TNI
Sebelumnya, serangan bom terjadi di tiga gereja di Kota Surabaya, yakni Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, Gereja Kristen Indonesia di Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya.
Malam harinya, sebuah bom meledak di rumah susun sewa Wonocolo, Kecamatan Taman, Sidoarjo, menyebabkan seorang terduga teroris tewas.