TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan anggaran acara Dana Moneter Internasional-Bank Dunia (IMF-WB) 2018 sebesar Rp800 miliar akan kembali dalam bentuk hibah barang. “Komputer, furnitur, dan lainnya. Ia juga memperkirakan 18.500 tamu akan membawa keluarga sebagai turis yang membayar sendiri keperluan selama di Bali.
“Intinya acara itu akan menguntungkan kita.” Pernyataan tertulis Luhut yang diterima Tempo, Kamis, 19 April 2018 ini menaggapi tuduhan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah.
Baca:Luhut Tepis Tudingan Fahri Hamzah Soal Anggaran Pertemuan IMF-WB
Fahri menuding pemerintah mengalihkan dana pembangunan gedung baru DPR untuk mengongkosi acara IMF-WB 2018 di Nusa Dua, Bali pada 12-14 Oktober 2018. Menurut Luhut, menjadi tuan rumah acara itu juga untuk mempromosikan obyek wisata.
Pemerintah telah memperbaiki lima obyek wisata. Lima tempat itu antara lain Toba, Borobudur, Labuan Bajo, Banyuwangi, dan Bali. “Ini pencapaian tersendiri.” Kalau tak ada pertemuan tahunan itu, kata Luhut, perbaikan obyek-obyek wisata itu diperkirakan baru akan rampung dua tahun mendatang.
Saat ini, Luhut Panjaitan sedang menghadiri Spring Meeting IMF-WB 2018 di Washington DC, Amerika Serikat. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga hadir dalam pertemuan itu. Spring Meeting akan membahas kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah IMF-WB yang digelar pada 12-14 Oktober 2018.
Baca: Apa Kesepakatan Luhut Panjaitan dengan ...
Ada juga paparan World Economic Outlook pada 18 April 2018 yang membahas isu kepedulian global, termasuk prospek ekonomi dunia, pengentasan kemiskinan, pembangunan ekonomi, dan efektivitas bantuan. Sejumlah investor meramaikan Spring Meeting.
Menurut Luhut Panjaitan, Spring Meeting membuat Indonesia semakin dikenal. Dia mengklaim makin banyak yang mau datang ke Indonesia dan berinvestasi.