TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengaku prihatin ada satu lagi kepala daerah di wilayahnya yang ditangkap dalam OTT oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, yaitu Bupati Bandung Barat Abu Bakar.
“Kita serahkan pada penegak hukum. Prihatin saja kita. Kita berharap tidak terjadi lagi di Jawa Barat,” kata Aher, sapaan Ahmad Heryawan pada Kamis, 12 April 2018.
Baca: KPK: Bupati Bandung Barat Pungut Dana untuk Pencalonan Istrinya
Bupati Bandung Barat Abu Bakar ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK bersama tiga pejabat di Kabupaten Bandung Barat atas dugaan pemberian hadiah atau janji. Pada 10 April lalu, KPK melakukan operasi tangkap tangan terhadap mereka dan mengamankan barang bukti berupa uang ratusan juta.
Aher mengatakan, sempat berharap di penghujung masa jabatannya sebagai gubernur tidak terjadi hal semacam ini. “Saya berharap, bercita-cita sampai akhir masa jabatan saya, tidak ada apa-apa. Ternyata ada, 2. Di Subang, dan kemarin terjadi di KBB (Kabupaten Bandung Barat) terjadi. Keduanya terkait dengan pilkada, ada kaitannya dengan pilkada,” kata dia.
Baca: KPK Tetapkan Bupati Bandung Barat dan Tiga Pejabat Jadi Tersangka
Ia pun meminta pada semua calon kepala daerah yang kembali berlaga agar tidak melakukan korupsi dan suap. “Sebagaimana KPK menghimbau, hanya satu, hindari, tinggalkan, tidak melakukan apapun yang termasuk kategori korupsi, tidak melakukan mark-up, tidak menerima gratifikasi, tidak menyuap," kata dia.
Menurut Aher, jika menginginkan kemenangan dalam pilkada, maka harus kerja keras. “Tipsnya bekerja keras. Semenjak awal, hidup bersih, tanpa korupsi. Insya Allah, setelah jadi pun, bisa hidup tanpa korupsi,” kata dia.
Baca: Tiba di KPK, Bupati Bandung Barat berpeci dan Tersenyum