TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra belum merencanakan apa-apa dalam pemilihan presiden 2019. Soal namanya yang disebut-sebut berpeluang mendampingi Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, dia memilih mengalir saja.
"Tugas saya sekarang membesarkan PBB sebagai Partai Islam dan Partai Kebangsaan masa depan. Soal presiden atau wakil presiden, saya serahkan kepada Allah SWT. Biarkan saja mengalir," ujar dia kepada Tempo, Ahad, 1 April 2018.
Baca: Yusril Sebut Potensi Poros Ketiga di Pilpres 2019 Minim, Kenapa?
Nama Yusril kerap disandingkan sebagai kandidat calon wakil Prabowo di media sosial. Namun ia menanggapi santai masalah itu. "Yang menyandingkan kan orang lain, bukan saya," kata dia.
Yusril tak mempermasalahkan masyarakat menyandingkan atau memasang-masangkan capres-cawapres sampai nanti keluar keputusan mengenai siapa nama yang akan diusung partai politik. "Makin banyak yang disanding-sandingkan dan dipasang-pasangkan makin bagus bagi perkembangan demokrasi," kata dia.
Simak: Yusril: PBB Bisa Ikut Pemilu 2019 Berkat Doa Said Aqil Siradj
Dihubungi terpisah Ketua Bidang Komunikasi dan Opini Publik PBB Alexander David Pranata Boer menuturkan belum ada informasi resmi ihwal Yusril didekati Prabowo. Meski, menurut dia, komunikasi politik dan pertemuan elite partai tentu ada. "Tapi, di dalam partai juga belum ada berita resminya, yang kayak kami dipanggil rapat, belum," ujarnya.
Yusril, kata Alexander, masih melakukan kampanye keumatan, misalnya menyambangi Kongres Umat Islam atau Pertemuan Pesantren. Adapun untuk sosialisasi partai, ujarnya, hingga sekarang belum bersifat masif. "Dakwah saja. Pak Yusril bergerak ke mana-mana juga membawa isu keumatan bahwa umat Islam harus cerdas, harus terbuka, tapi tak ada secara spesifik mengajak masuk PBB," ujarnya.