TEMPO.CO, Jakarta – Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra, Desmond Junaidi Mahesa, meyakini pencalonan Ketua Umum Prabowo Subianto dapat berdampak positif bagi kemenangan partai dalam Pemilihan Legislatif 2019. Sebabnya, kata Desmond, Prabowo memberikan efek numpang populer (coattail effect) bagi para caleg dari Gerindra.
“Kalau prabowo tidak maju, berapa persen suara ikon kami hilang,” kata Desmond, yang juga Wakil Ketua Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu 28 Maret 2018. “Kalau mau jujur, itulah kenapa kami memaksa Pak Prabowo (menjadi calon presiden).”
Simak: Gerindra Ajak PKS Bahas Anies Baswedan untuk Cawapres Prabowo
Ia memperhitungkan pencalonan Prabowo dapat menyelamatkan suara partai. Desmond memberi contoh ihwal pencalonannya yang 70 persen pemilih dipengaruhi ketokohan Prabowo untuk memilih kader Gerindra. “Ikon Prabowo yang 70 persen membuat saya menang. Kalau Pak Prabowo enggak maju, suara saya hilang 70 persen,” ujarnya.
Prabowo Subianto kemungkinan diusung Partai Gerindra dalam Pemilihan Presiden 2019. Namun, hingga kini, Prabowo belum kunjung mendeklarasikan dirinya sebagai calon presiden. Jika maju, Prabowo akan berhadapan dengan Joko Widodo, inkumben yang juga kompetitor pada Pemilu 2014. Gerindra berencana mendeklarasikan Prabowo pada April 2018.
Sebanyak 34 DPD Partai Gerindra pun telah menyatakan dukungannya terhadap Prabowo untuk maju dalam pemilihan presiden. Pertemuan dilakukan di Hotel Double Tree, Jakarta, pada 12 Maret lalu. Dukungan pengurus daerah ini kemudian akan dibahas dalam Rapat Koordinasi Nasional Partai Gerindra pada April mendatang.
Desmond pun mengatakan Prabowo masih menimbang banyak hal sebelum mendeklarasikan pencalonannya. Ia meyakini keputusan pimpinan tertinggi Partai Gerindra, Prabowo didasari oleh kepentingan nasional.”Walaupun hampir semua mau Pak Prabowo maju, tapi kami tidak bisa memaksa beliau,” kata dia.