TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Partai Keadilan Sejahtera atau PKS Dedi Supriadi menuturkan partainya memprioritaskan mengusung calon presiden atau calon wakil presiden dari kader sendiri.
"Itu (mengusung calon di luar kader partai) sangat akan dihindari oleh Majelis Syura PKS. Hanya dalam keadaan yang sangat memaksa dan demi kepentingan umat yang sangat besar saja," tutur Dedi di Jakarta, Ahad, 25 Maret 2018.
Baca: Menanti Calon Presiden atau Cawapres PKS? Catat Jadwalnya
Sebelumnya PKS pernah mendukung calon dari luar partai pada Pilkada DKI Jakarta, yakni Anies Baswedan. Saat itu, kata Dedi, pada awalnya PKS akan mengusung kader sendiri, yakni Mardani Ali Sera. "Tapi atas kepentingan yang lebih besar, yaitu menang, itu bisa berubah," ujarnya.
Menurut dia ada sembilan calon presiden dan calon wakil presiden dari PKS yang telah diputuskan majelis syura. Mereka adalah Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wakil Ketua Majelis Syura Hidayat Nur Wahid, mantan Presiden PKS Anis Matta, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Presiden PKS M. Sohibul Iman, Ketua Majelis Syura Salim Segaf al-Jufri, mantan Menteri Informasi dan Komunikasi Tifatul Sembiring, Ketua Dewan Pimpinan Pusat PKS Al Muzammil Yusuf dan Mardani Ali Sera.
Simak: PKS Memilih Calon Wakil Presiden, yang Terkuat Adalah...
Dedi berujar para kandidat itu tengah ditugasi majelis syura mensosialisasikan platform pembangunan PKS dan membantu pemenangan pilkada di daerah-daerah. Selain itu, mereka juga diminta untuk menaikkan popularitas dan elektabilitas partai. "Jadi mereka lagi keliling. Mardani, Anis Matta, Sohibul Iman, semuanya," kata dia.
Tahapan berikutnya, ujar Dedi, adalah mengetahui siapa yang akan berkoalisi dengan partainya. Dengan begitu, majelis syura bisa menentukan kandidat yang pas untuk dimajukan.
Lihat: Dikabarkan Masuk PKS, Begini Jawaban Pandji Pragiwaksono
"Pertimbangan majelis syura bukan sekadar popularitas hasil survei, tapi juga banyak hal," ujar dia. "Salah satunya adalah chemistry dengan calon presiden atau wapres yang akan didampingi."
Dedi menuturkan jika tak ada hambatan, PKS bakal berkoalisi lagi dengan Gerindra. Partai besutan Prabowo Subianto itu telah berkomunikasi secara intensif dengan PKS. "Nah nantinya kalau Gerindra sudah memutuskan siapa, kami juga bisa mempercepat memutuskan siapa yang mendampingi," ujar dia.