Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BMKG: Hujan Ekstrem Pemicu Banjir Bandang Cicaheum Bisa Berulang

image-gnews
Warga mengeluarkan barang dan sejumlah perabotan yang rusak akibat tertutup lumpur pasca-banjir bandang yang menerjang kawasan Cicaheum, Bandung, 21 Maret 2018. TEMPO/Prima Mulia
Warga mengeluarkan barang dan sejumlah perabotan yang rusak akibat tertutup lumpur pasca-banjir bandang yang menerjang kawasan Cicaheum, Bandung, 21 Maret 2018. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Stasiun Geofisika Kelas I Bandung, Muhamad Iid Mujtahiddin, mengatakan hujan sangat lebat sejak pukul 15.00 pada Selasa, 20 Maret 2018, di Cicaheum, Kota Bandung, Jawa Barat, termasuk kategori ekstrem. “Intensitasnya sangat lebat, dalam kategori ekstrem,” katanya saat dihubungi Tempo, Rabu, 21 Maret 2018.

Stasiun pengukuran Lembang, Kabupaten Bandung Barat, mencatat hujan di Kawasan Bandung Utara itu berintensitas 45 milimeter (mm). Intensitas hujan lebat biasanya hanya kurang dari satu jam. Menurut Iid, jika per jam di atas 20 mm, itu sudah masuk kategori ekstrem, sangat lebat. “Hujan di sana kurang lebih satu jam, intensitasnya 45 milimeter,” ujarnya.

Baca:
Banjir Cicaheum Bukan Cuma karena Hujan, Ini Penyebabnya

Perhitungan data reflektivitas, pengukuran ketebalan awan menggunakan radar, serta pembentukan awan tebal juga menguatkan catatan kategori ekstrem itu. BMKG tidak punya data pengukuran pasti di daerah perbukitan di atasnya, dari Cimenyan sampai Gunung Manglayang. “Tapi, kalau dilihat dari data radar, hasil analisisnya hujan dengan kategori sangat lebat,” ucap Iid.

Hujan ekstrem yang terjadi saat itu dimungkinkan karena pada Maret ini wilayah Bandung Raya sudah memasuki puncak musim hujan. Kemarin, kata Iid, juga ada gangguan cuaca akibat pertemuan angin di Kawasan Bandung Utara. Selain itu, ada proses konveksi, yakni pemanasan yang berpotensi membentuk awan kumulonimbus, sekitar pukul 15.15. “Pukul 16.00 lewat sudah tidak ada hujan lagi,” tutur Iid.  

Baca juga: Kepala Dinas Telah Prediksi Banjir Bandang ...

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Iid mengatakan potensi hujan ekstrem serupa memungkinkan terjadi kembali di wilayah Bandung Raya selama Maret. “Masih ada potensi hujan lokal, potensi hujan lebat disertai angin kencang, walaupun tidak menyeluruh,” katanya.

Iid menuturkan faktor siklon tropis yang terbentuk di Samudra Hindia, di sebelah selatan Jawa Timur, juga akan mempengaruhi potensi hujan. “Dampaknya biasanya kalau ada siklon tropis di selatan,” ujarnya.

Simak: Kesaksian Warga saat Banjir Bandang ...

Dampak yang paling terasa adalah gelombang tinggi. Perlu diwaspadai gelombang tinggi di selatan Jawa dengan ketinggian yang bisa mencapai 5 meter. “Hari ini ketinggian gelombang dilaporkan antara 2,5 meter hingga 3 meter,” ucap dia.

Sedangkan dampak siklon tropis pada intensitas hujan diprediksi BMKG justru berpotensi menyebabkan penurunan intensitas hujan. “Tapi perlu diwaspadai potensi hujan yang diakibatkan awan kumulonimbus sel tunggal.” Hujan yang disebut sebagai penyebab banjir itu, kata Iid, hanya peristiwa lokal karena radius horizontal awannya sekitar 5-8 kilometer.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

BMKG Prakirakan Hujan Melanda Sebagian Kota Besar, Waspadai Banjir Rob di Pesisir Jateng

17 jam lalu

Ilustrasi hujan petir. sciencedaily.com
BMKG Prakirakan Hujan Melanda Sebagian Kota Besar, Waspadai Banjir Rob di Pesisir Jateng

Sirkulasi siklonik membentuk daerah konvergensi yang mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan.


Cara dan Syarat Daftar Sekolah Kedinasan STMKG 2024, Lulus Jadi PNS BMKG

20 jam lalu

Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG). YouTube/STMKG Official
Cara dan Syarat Daftar Sekolah Kedinasan STMKG 2024, Lulus Jadi PNS BMKG

Pendaftaran sekolah kedinasan STMKG BMKG tersedia sebanyak 120 formasi.


Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Sumber Dekat Gempa Merusak 2023

20 jam lalu

Gempa mengguncang Sumedang pada Sabtu dini hari, 18 Mei 2024 pukul 02.54 WIB. (BMKG)
Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Sumber Dekat Gempa Merusak 2023

Gempa dirasakan di wilayah Sumedang utara dan selatan dengan skala intensitas gempa III - IV MMI.


Top 3 Tekno: Antara Banyuwangi dan Gunung Marapi, Respons Pemkab dan Aksi BMKG

1 hari lalu

Kepulan asap dan debu tampak dari lokasi pantai Pulau Merah Banyuwangi, Desa Sumberagung Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu siang, 15 Mei 2024. Kepulan asap atau debu itu diduga berasal dari aktivitas blasting atau peledakan di areal tambang emas Tumpang Pitu. Foto: Istimewa
Top 3 Tekno: Antara Banyuwangi dan Gunung Marapi, Respons Pemkab dan Aksi BMKG

Top 3 Tekno Berita Terkini didominasi artikel mengenai aktivitas peledakan di tambang emas yang menggetarkan kawasan pantai Pulau Merah, Banyuwangi.


Peringatan Dini Cuaca BMKG, Wilayah Provinsi Mana Bakal Diguyur Hujan Lebat Hari Ini?

1 hari lalu

Kondisi banjir besar di Mahakam Ulu dengan lima kecamatan dan 37 desa yang terdampak. ANTARA/HO-Basarnas Kaltim
Peringatan Dini Cuaca BMKG, Wilayah Provinsi Mana Bakal Diguyur Hujan Lebat Hari Ini?

Peringatan dini cuaca BMKG yang diperbarui pada Kamis siang lalu menyebut Sumatera Barat dan Kalimantan Timur ada di antaranya. Simak selengkapnya.


Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Hujan, Suhu Udara, Kelembapan Udara

1 hari lalu

Ilustrasi Ramalan Cuaca. fishershypnosis.com
Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Hujan, Suhu Udara, Kelembapan Udara

Prediksi cuaca dari BMKG menyebutkan Jakarta pagi ini cerah berlanjut cerah berawan sepanjang siang dan malam nanti. Bagaimana dengan Bodetabek?


Cegah Banjir Lahar Lebih Besar, BMKG Modifikasi Cuaca Sumbar per Hari Ini

2 hari lalu

Sebuah mobil yang terdampak banjir bandang di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Minggu, 12 Mei 2024. Banjir bandang akibat meluapnya aliran air lahar dingin Gunung Marapi serta hujan deras di daerah itu mengakibatkan 18 tewas, sejumlah rumah rusak dan ratusan warga diungsikan. ANTARA/Iggoy El Fitra
Cegah Banjir Lahar Lebih Besar, BMKG Modifikasi Cuaca Sumbar per Hari Ini

BMKG akan menyemai awan hujan sebelum memasuki wilayah bencana banjir lahar Marapi. Volume endapan erupsi di puncak Marapi masih 1,3 juta meter kubik


Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

2 hari lalu

Warga membersihkan puing-puing bangunan yang hancur akibat banjir bandang di Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, 14 Mei 2024. Warga sudah mulai membersihkan puing-puing, material lumpur dan tumpukan kayu yang memasuki rumahnya, dan hingga saat ini korban meninggal meninggal akibat banjir yang terjadi pada Sabtu 11 Mei 2024 di Sumatra Barat itu sudah mencapai angka 47 orang. TEMPO/Fachri Hamzah.
Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

Banjir bandang dari Gunung Singgalang menghantam Galudua, Koto Tuo Ampek Koto, Kabupaten Agam, Sumbar. Apa arti galodo bagi suku Minangkabau?


Aktivitas Tambang Emas Ganggu Wisata Pulau Merah Banyuwangi di Top 3 Tekno

2 hari lalu

Kepulan asap dan debu tampak dari lokasi pantai Pulau Merah Banyuwangi, Desa Sumberagung Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu siang, 15 Mei 2024. Kepulan asap atau debu itu diduga berasal dari aktivitas blasting atau peledakan di areal tambang emas Tumpang Pitu. Foto: Istimewa
Aktivitas Tambang Emas Ganggu Wisata Pulau Merah Banyuwangi di Top 3 Tekno

Top 3 Tekno Kamis pagi ini, 16 Mei 2024, dipuncaki artikel dari perusakan lingkungan oleh aktivitas tambang emas di Tumpang Pitu, Banyuwangi.


Gempa Terkini Getarkan Cianjur, Lagi-lagi Aktivitas Sesar Cugenang

2 hari lalu

Ilustrasi gempa. geo.tv
Gempa Terkini Getarkan Cianjur, Lagi-lagi Aktivitas Sesar Cugenang

Warga Cianjur kembali merasakan gempa pada Rabu malam, 15 Mei 2024, pada pukul 20.06 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika atau BMKG mencatat kekuatan gempanya bermagnitudo 3,0.