TEMPO.CO, Bandung - Kepala Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung Ferdi Linggaswara sudah memperkirakan bencana banjir bandang akan terjadi di Cicaheum, Kota Bandung. “Saya sudah mengingatkan beberapa waktu lalu bahwa akan terjadi banjir bandang,” kata Ferdi di Bandung, Selasa, 20 Maret 2018.
Prediksi itu, ujar Ferdi, didasarkan pada pembangunan yang sudah sangat tidak terkendali di beberapa titik di kawasan Bandung utara (KBU), yang mencakup empat wilayah (Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Cimahi). Hotel-hotel dan permukiman di KBU dibangun secara masif, sedangkan Kota Bandung merupakan jalur aliran air di bagian utara.
Baca:
Banjir Cicaheum Bukan Cuma karena Hujan, Ini...
Kawasan Cicaheum Bandung Porak-poranda Diterjang Banjir Bandang
Pembangunan yang tidak terkendali membuat serapan air berkurang. Air yang seharusnya terserap malah meluncur deras ke kawasan hilir atau menuju Kota Bandung. Ia menuturkan banjir bandang Cicaheum itu terjadi karena alih fungsi lahan di KBU.
Eksploitasi KBU sudah kritis. "Pembangunan di wilayah itu sudah sangat tidak terkendali," ucap Ferdi.
Baca juga: 17 Mobil Tertumpuk Diterjang Banjir Bandang Cicaheum
Agar banjir bandang tidak terulang, penanganan oleh pemerintah empat daerah tersebut harus mulai dilakukan secara terintegrasi. Penanganan tidak bisa dilakukan satu pihak saja, melainkan harus melibatkan semua pemerintah daerah di Bandung Raya.
Banjir bandang melanda kawasan Cicaheum pada Selasa sekitar pukul 16.30. Banjir yang membawa lumpur menyebabkan ruas jalan di Cicaheum atau tepatnya 100 meter dari Terminal Cicaheum lumpuh total. Sebanyak 17 mobil hanyut dan delapan sepeda motor rusak.