INFO NASIONAL - Di era digital ini, Pos Indonesia tak sekadar berjuang mentransformasikan pola bisnis, tetapi juga berupaya mengubah wajah bisnis yang lebih ramah lingkungan. Salah satunya melalui program sosial perseroan gerakan peduli sampah. Ditargetkan program ini dapat menekan jumlah penggunaan kertas di seluruh proses bisnis.
Program yang sudah digagas sejak tiga tahun lalu, pada tahun ini, merngambil tema Pos Bergerak 2018! Target konkret yang ingin diraih melalui program ini adalah menekan penggunaan kertas ataupun barang kertas lainnya sebanyak 50 persen dibanding kondisi saat ini. Artinya, tiap kegiatan pos yang dilakukan di seluruh jaringan di Indonesia, harus memangkas konsumsi kertas agar tak menambah beban sampah yang diproduksi secara nasional.
Baca Juga:
Tekad ini kembali ditegaskan di acara refresh program Pos Indonesia Bergerak 2018! di halaman Kantor Pos Indonesia, kawasan Cilaki, Bandung, Jawa Barat, Jumat, 16 Maret 2018.
Direktur Utama Pos Indonesia Gilarsi Wahyu Setijono mengungkapkan, gerakan yang berkesinambungan diperlukan untuk memerangi jumlah sampah. Menurutnya, keberadaan sampah bukan sekadar persoalan lingkungan hidup saja, tetapi lebih dari itu dapat menimbulkan dampak sosial yang tak kecil.
“Kami mencanangkan program Pos Bergerak peduli sampah. Itu reaksi spontan dari kami terkait hari peduli sampah nasional. Kejadian tragis sekian ratus orang meninggal akibat tertimbun sampah (peristiwa longsoran sampah Batujajar dan Leuwigajah 2005), padahal ada target bebas sampah pada 2020,” ungkap Gilarsi.
Baca Juga:
Lewat gerakan tersebut, Pos Indonesia ingin menanamkan filosofi korporasi kesinambungan dan kelestarian alam tempat semua manusia berpijak. Menurut Gilarsi, filosofi yang sederhana dan sarat makna itu akan meyakinkan tiap manusia bahwa kehidupan di bumi ini merupakan pinjaman seluruh umat dari generasi masa mendatang.
“Sehingga melihat bumi dan kekayaannya saat ini bukan sekadar warisan generasi lampau, melainkan tanggungjawab terhadap generasi selanjutnya,” ungkap Gilarsi.
Filosofi itupun efektif ditanamkan kepada insan Pos Indonesia. "Jika kasih sayang terhadap bumi dan lingkungan untuk generasi masa depan, maka nilai kasih serupa juga berlaku untuk lingkup korporasi. Pos Indonesia senantiasa dijaga para awaknya karena bukan warisan dari masa lampau, melainkan pinjaman dari generasi masa depan bangsa ini,” ucap Gilarsi.(*)