TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan pihaknya masih melakukan investigasi mengenai penyebab tenggelamnya Kapal Motor Cepat AD-16-05 milik Komando Daerah Militer Jaya dan tegelincirnya tank milik satuan Kostrad ke Sungai Bogowonto, Purworejo.
"Sampai saat ini masih proses investigasi dan penyelidikan," kata Hadi saat ditemui di Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu, 14 Maret 2018.
Baca juga: Kapal Kodam Jaya Tenggelam di Kepulauan Seribu
Ia menjelaskan, saat ini tim tengah menyelidiki penyebab kedua insiden itu. Hadi belum tahu apakah tenggelamnya kapal dan terperosoknya tank disebabkan kecerobohan manusia atau kesalahan teknis.
Kapal Kodam Jaya tenggelam di perairan Kepulauan Seribu pada Senin lalu. Saat insiden terjadi, kapal sedang mengangkut 65 prajurit TNI Angkatan Darat. Dari informasi yang diperoleh, kapal tersebut tenggelam akibat mati mesin.
Kepala Satuan Badan Pelaksana Penerangan Kodam Jaya Letnan Kolonel Infanteri Kristomei menjelaskan saat kejadian, kapal sedang digunakan untuk kegiatan bakti sosial di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu.
Dua hari sebelumnya, tank TNI tergelincir hingga tercebur ke Sungai Bogowonto, Jawa Tengah. Insiden itu terjadi saat tank digunakan untuk kegiatan luar ruang murid TK. Akibatnya, dua orang tewas, yaitu Prajurit Satu Randi Suryadi dan Kepala TK Ananda.
Baca juga: Tank TNI Bawa Siswa TK Tergelincir di Purworejo, 2 Tewas
Hadi mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan mengangkat kapal di Kepulauan Seribu. "Diangkat untuk tahu permasalahannya apa," kata dia.
Pekan depan, Hadi diagendakan bertemu dengan Komisi Pertahanan DPR. Pertemuan itu akan dihadiri Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan para Kepala Staf TNI. "Kami akan sampaikan hasil investigasinya kalau sudah ada. Kalau belum ada, kami sampaikan masih dalam proses," kata dia.