TEMPO.CO, Jakarta - Brand Manager Big Bad Wolf Ivan Ooi mengatakan sekitar 60 persen dari 5,5 juta buku yang dijual pada Big Bad Wolf Book Sale di Indonesia Concention Exhibition BSD City Tangerang Selatan merupakan buku anak.
“Buku-buku anak selalu menjadi fokus utama kami. Sebab, kami menganggap lebih baik menumbuhkan minat baca sejak usia dini ketika pikiran mereka masih penuh dengan imajinasi dan keceriaan,” kata dia ketika dihubungi Tempo, Senin, 26 Februari 2018.
Baca juga: Pameran Buku Big Bad Wolf Book Penuh Sesak hingga Dini Hari
Big Bad Wolf Book Sale bakal kembali digelar 29 Maret-9 April 2018 di Indonesia Convention Exhibition BSD City Tangerang Selatan, Banten. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Big Bad Wolf bakal buka selama 24 jam non-stop dengan diskon buku dari 60-80 persen.
Tahun ini jumlah buku di Big Bad Wolf bakal bertambah menjadi 5,5 juta buku dibandingkan tahun lalu yang mencapai 5 juta buku. Panitia menjanjikan pilihan buku yang lebih beragam dan penerbit yang lebih banyak. Buku-buku berbahasa Indonesia dan buku berbahasa Mandarin pun akan ditambah.
Big Bad Wolf pertama kali digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 2019. Setelah berkeliling di beberapa kota besar di Malaysia, Big Bad Wolf mencoba peruntungannya pada 2015 di Indonesia. Dalam dua tahun terakhir, selain di ICE BSD City, Big Bad Wolf hadir di Surabaya.
Dalam beberapa tahun terakhir, Big Bad Wolf selalu dipenuhi antrean pengunjung yang panjang dalam waktu lama. Antrean pun bisa berlangsung sampai dini hari. Untuk tahun ini, kata Ivan, Big Bad Wolf akan berusaha membuat pengunjung lebih nyaman.
Ketika ditanya apakah ada peluang kota lain di Indonesia bakal didatangi Big Bad Wolf, Ivan enggan menjawabnya. “Itu bakal jadi kejutan untuk para penggemar kami di Indonesia. Jadi, kalian harus terus memantau perkembangannya di halaman Facebook kami,” kata dia.
Tahun lalu, Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti sempat membuka Big Bad Wolf di ICE BSD City. Saat itu, Susi mengutarakan harapannya agar Big Bad Wolf tidak hanya digelar di kota-kota besar di Indonesia.
Menurut pendiri Big Bad Wolf, Andrew Yap, pada Ahad lalu, Big Bad Wolf menggelar hari terakhir pameran buku tersebut di Manila, Filipina. Di Manila, Big Bad Wolf menghadirkan 2 juta buku baru.