TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan partainya secara bertahap akan mengumumkan calon kepala daerah di Jawa Barat, Jawa Tengah, Papua, dan sejumlah daerah lain untuk pilkada 2018 mulai 4 Januari.
"Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, Jawa Tengah, Lampung, Papua, dan sejumlah daerah lain akan diumumkan secara bertahap mulai 4 Januari 2018," ucap Hasto dalam keterangan tertulis, Selasa, 2 Januari 2018.
Hasto meminta semua pihak bersabar karena pengumuman pasangan calon tidak dilakukan sembarangan. Partainya, ujar dia, memiliki tema-tema khusus setiap mengumumkan pasangan calon.
Baca: Sekjen PDIP: Pilkada 2018 Aneh, Menteri Kok Pengin Jadi Gubernur
Hasto menuturkan PDI Perjuangan konsisten bahwa yang dicari adalah sosok pemimpin, bukan pengejar kekuasaan, menanggapi berbagai manuver elite politik menjelang batas pencalonan pilkada serentak 2018.
Menurut dia, partainya mencermati begitu banyak pihak yang memiliki ambisi kekuasaan dan mengabaikan cara mengelola kekuasaan yang baik untuk rakyat.
"Pilkada 2018 aneh, ada yang sudah jadi menteri ingin jadi gubernur, ada yang semula ngotot ingin menjadi gubernur mendadak berubah menjadi wakil gubernur, ada yang sedang mengubah kepribadian dengan mendadak tebar pesona. Pendeknya, pragmatisme kekuasaan begitu terlihat hari-hari ini," ucapnya.
Baca: Pilkada 2018, PDIP: Yang Menyebar Kebencian Jangan Dipilih
Hasto mengatakan PDI Perjuangan mencari pemimpin untuk rakyat. Partai, ujar dia, mencari calon yang kokoh pada keyakinan dan kepribadiannya sebagai pemimpin yang melayani.
Karena itu, menurut dia, kriteria kepemimpinan, kepribadian, kemampuan menyelesaikan masalah, dan daya juang menjadi tolok ukur utama.
"Survei penting sebagai pemetaan awal pilkada 2018. Elektabilitas bukan segala-galanya bagi PDI Perjuangan, sehingga yang terpenting adalah watak kepemimpinan dan kepribadian untuk menyatu bersama rakyat. Karena itu, mengapa assessment psikotes dan sekolah partai kami jalankan dengan sungguh-sungguh," tutur Hasto.