TEMPO.CO, Jakarta - Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mendorong pemerintah agar fokus pelatihan bagi guru guna mencegah dan menangani kekerasan di sekolah. kekerasan di sekolah dinilai masih marak terjadi sepanjang 2017.
“Guru-guru dan kepala sekolah harus diberi pelatihan karena banyak dari mereka yang gagap dalam menghadapi kekerasan di sekolah,” kata Wakil Sekretaris Jenderal FSGI Satriwan di Gedung Lembaga Bantuan Hukum, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa, 26 Desember 2017.
Baca: Netty: Kemiskinan Pemicu Tindak Kekerasan
Satriwan menuturkan, melalui pelatihan tersebut pola pikir guru dalam mendisiplinkan siswanya akan diubah. Masih banyak guru yang menganut perspektif pendisiplinan melalui kekerasan.
“Mestinya sekolah jadi rumah kedua yang aman. Tapi terkadang pelakunya (kekerasan) adalah guru.”
Beberapa kasus kekerasan di sekolah belakangan semakin marak. Sebuah video kekerasan beredar di media sosial dari salah satu daerah terpencil di Maluku. Video itu memperlihatkan empat siswi yang ditampar oleh guru perempuan. Video pemukulan di sekolah juga beredar dari salah satu sekolah di Pontianak, Kalimatan Barat, beberapa waktu lalu.
Kekerasan antarsiswa juga menjadi perhatian para orangtua murid dan pendidik. Duel gladiator di Bogor, Jawa Barat, pada November 2017 menewaskan seorang siswa dengan luka bacok di perutnya. Tarung tersebut melibatkan para siswa sekolah menengah pertama.