TEMPO.CO, Surabaya - Akibat erupsi Gunung Agung di Bali, Airport Duty Manager Bandara Juanda Surabaya Kastolani mengatakan lima penerbangan tujuan Denpasar dialihkan ke Surabaya. Pengalihan dilakukan lantaran Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai ditutup.
"Tiga di antaranya penerbangan domestik dan dua lainnya merupakan penerbangan internasional," kata Kastolani kepada wartawan, Senin, 27 November 2017. Bandara Ngurah Rai sebelumnya dinyatakan ditutup mulai hari ini pukul 07.00.
Baca juga: Gunung Agung Awas, BNPB Perkirakan 100 Ribu Penduduk Dievakuasi
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mendeteksi letusan Gunung Agung di Bali pada Sabtu, 25 November 2017, pukul 17.20 Wita. PVMBG pun menaikkan status Gunung Agung dari siaga (level 3) menjadi awas (level 4) terhitung mulai Senin, 27 November 2017 pukul 06.00 Wita.
Akibat letusan Gunung Agung, lima penerbangan tujuan Denpasar dialihkan. Penerbangan tersebut adalah Garuda Indonesia GIA5150 dari Zhengzou, Garuda Indonesia GA 897 dari Guangzhou, Citilink CTV 856 dari Jakarta, Lion Air JT927 dari Makassar, dan Lion Air JT927 dari Makassar.
Menurut Kastolani, dampak dari pengalihan itu, penumpang yang tiba di Surabaya akan diangkut ke Denpasar melalui jalur darat dengan bus. Selain itu, ada yang diinapkan di hotel. "Tergantung dari maskapai masing-masing," tuturnya.
Kastolani memperkirakan jumlah penumpang yang terkena dampak letusan Gunung Agung di masing-masing penerbangan, baik domestik maupun internasional, sekitar 450 penumpang. Untuk penerbangan internasional, kata dia, menunggu pendataan dari pihak imigrasi bandara.