TEMPO.CO, Karangasem - Gunung Agung Bali yang berstatus siaga meletus pada 17.05 Wita, Selasa, 21 November 2017. Berdasarkan pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), muncul asap bertekanan sedang berwarna kelabu tebal dengan tinggi maksimal sekitar 700 meter di atas puncak.
"Abu letusan bertiup lemah ke arah timur-tenggara," kata Kepala Subbidang Mitigasi Pemantauan Gunung Api Wilayah Timur PVMBG Devy Kamil Syahbana, Selasa.
Baca juga: PVMBG: Gunung Agung di Bali Meletus
Devy mengimbau masyarakat tetap tenang tapi terus mengikuti rekomendasi PVMBG dalam status level III atau siaga. "Zona perkiraan bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi. Dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang terbaru," ujarnya.
Berdasarkan keterangan resmi PVMBG, daerah yang terdampak antara lain Dusun Belong, Pucang, dan Pengalusan, yang berada dalam kawasan Desa Ban. Selain itu, Dusun Badeg Kelodan, Badeg Tengah, Badegdukuh, Telunbuana, Pura, Lebih, dan Sogra, yang masuk wilayah Desa Sebudi.
Adapun beberapa dusun di Desa Besakih yang terdampak, yaitu Kesimpar, Kidulingkreteg, Putung, Temukus, Besakihm dan Jugul. Sedangkan di Desa Bhuana Giri ada dua dusun, yaitu Bukitpaon dan Tanaharon. Lalu Dusun Yehkori, Untalan, Galih, dan Pesagi di Desa Jungutan, serta sebagian wilayah Desa Dukuh.
Pada 29 Oktober lalu, PVMBG menurunkan status Gunung Agung dari awas menjadi siaga. Namun, pada 9 November, terjadi gempa berkekuatan 5 skala Richter yang diduga terkait dengan aktivitas Gunung Agung.