TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan ada kemungkinan dirinya suatu saat menjadi kader Partai Golkar. Emil, sapaan Ridwan Kamil, mengatakan akan mencoba memahami partai berlambang pohon beringin itu.
"Mudah-mudahan dalam prosesnya siapa tahu, saya akan coba taaruf, akan coba untuk memahami bagaimana partai ini, bukan tidak mungkin suatu hari saya akan berlabuh di partai yang istimewa ini," kata Emil di kantor Dewan Pengurus Pusat Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat pada Kamis, 9 November 2017.
Baca: Soal Calon Wakilnya, Ridwan Kamil Serahkan pada Partai Pendukung
Pernyataan Emil itu disambut tepuk tangan dan sorakan dari para petinggi dan kader Partai Golkar yang ada di lokasi. Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto dan Sekretaris Jenderal Idrus Marham tersenyum lebar dan ikut bertepuk tangan menanggapi pernyataan tersebut.
Emil menerima surat keputusan penetapan dirinya sebagai calon gubernur Jawa Barat dari Partai Golkar. Wali Kota Bandung ini dipasangkan dengan anggota Komisi Infrastruktur Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Golkar, Daniel Mutaqien Syafiuddin.
Baca: Setya Novanto Minta Kader Golkar Menangkan Ridwan Kamil-Daniel
Menurut Emil, ia akan mempelajari partai-partai politik pengusungnya. Selain Golkar, Emil diusung oleh Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Persatuan Pembangunan.
Ia mengatakan bakal mencari "warna" politik yang paling cocok untuk menyalurkan aspirasinya. Kendati sebelumnya mengatakan belum bergabung dengan salah satu partai, Emil mengatakan menjadi kader bisa menjadi pilihan. "Batin saya mengatakan sudah saatnya mengubah Indonesia melalui instrumen partai. Partai mana sedang diriset," ujarnya.
Dalam kontestasi pemilihan Wali Kota Bandung 2013 lalu, Emil diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera. Namun, Gerindra dalam beberapa kesempatan menyatakan telah "menutup pintu" bagi Emil.